Bangladesh dan Malaysia Menolak Menyelamatkan Pengungsi Rohingya Karena Hal Ini
Rohingya telah mengalami peningkatan pelecehan di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir.
Mohd Azmi Abdul Hamid, presiden MAPIM, sebuah dewan konsultatif Islam di Malaysia, pada hari Selasa dikutuk sebagai gambar "keterlaluan" yang beredar secara online menunjukkan sebuah masjid dan pusat komunitas di negara bagian selatan Johor dengan spanduk bertuliskan, "Kami tidak menyambut Rohingya" dan "Kami tidak membutuhkanmu di sini."
"Kami kecewa karena sentimen benci seperti ini ingin dilahirkan dari rumah ibadah Islam yang menjadi pelindung dan penegak hukum Islam," kata Hamid dalam sebuah pernyataan.
Jumlah tempat pemukiman di seluruh dunia masih sangat terbatas, dan UNHCR mengatakan kepada Reuters bahwa itu mungkin bukan pilihan bagi sebagian besar pengungsi.
"Agar para pengungsi dapat hidup dengan aman dan bermartabat hingga mereka dapat kembali ke rumah atau menemukan rumah di negara lain, yang mereka butuhkan adalah memiliki perlindungan di negara tempat mereka mencari suaka," kata agensi itu dalam tanggapan yang diemail ke kantor berita.