RIAU24.COM -  Sedikitnya 20 tentara dan lebih dari 40 warga sipil tewas terpanggang, dan ratusan lainnya cedera dalam serangan kembar di negara bagian Borno, Nigeria timur laut, kata penduduk dan seorang pejuang satuan tugas sipil.

Serangan pada hari Sabtu, di daerah Monguno dan Nganzai, terjadi hanya beberapa hari setelah pejuang bersenjata menewaskan sedikitnya 81 orang dalam serangan di sebuah desa di daerah ketiga, Gubio.

Dua pekerja kemanusiaan dan tiga penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa para pejuang yang dipersenjatai dengan persenjataan berat termasuk peluncur roket tiba di Monguno, sebuah pusat organisasi non-pemerintah internasional, sekitar pukul 11.00 (10:00 GMT).

Para pejuang kemudian menyerbu pasukan pemerintah, mengambil beberapa korban tetapi menewaskan sedikitnya 20 tentara dan berkeliaran di daerah itu selama tiga jam.

Sumber-sumber itu mengatakan ratusan warga sipil terluka dalam baku tembak, membuat rumah sakit setempat kewalahan dan memaksa beberapa yang terluka terbaring di luar fasilitas menunggu bantuan.

Para pejuang juga membakar pusat kemanusiaan PBB di daerah itu dan membakar kantor polisi setempat. Pejuang membagikan surat kepada penduduk, dalam bahasa Hausa setempat, memperingatkan mereka untuk tidak bekerja dengan militer atau kelompok bantuan internasional.

Pejuang juga memasuki Nganzai pada waktu yang hampir bersamaan pada hari Sabtu, menurut dua warga dan satu pejuang Satuan Tugas Sipil (CJTF). Mereka tiba dengan sepeda motor dan truk pick-up dan menewaskan lebih dari 40 penduduk, kata sumber itu.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk mengomentari serangan itu. Para pejabat PBB tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar. Boko Haram dan cabang utamanya, Negara Islam di Afrika Barat (ISWAP), telah membunuh ribuan dan membuat jutaan orang terlantar di Nigeria timur laut.

ISWAP mengklaim dua serangan hari Sabtu serta serangan Gubio.