Kasihan, CEO Termuda di Malaysia Ini Mengundurkan Diri Setelah Dilecehkan Secara Online
RIAU24.COM - Hanya sebulan yang lalu, ktia tertarik dengan keputusan CEO ini untuk mengizinkan opsi kerja-dari-rumah permanen bagi karyawannya di tengah-tengah Perintah Kontrol Gerakan di Malaysia. Sayangnya, CEO PNB yang sama, Jalil Rasheed, mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan tersebut kemarin.
Mantan CEO menjelaskan bahwa selama masa jabatannya, membuat keputusan yang tepat tidak populer dan penuh dengan kesulitan. “Rute yang mudah adalah dengan terus menikmati fasilitas kantor, sambil berjuang dengan hati nurani Anda yang baik. Saya selalu percaya bahwa tidak ada individu yang lebih besar dari institusi mana pun. ”
Jalil mengklarifikasi bahwa PNB tidak dapat disalahkan dengan cara apa pun dan harus dilindungi. Alasan utama pengunduran dirinya adalah pelecehan yang dihadapinya selama seminggu terakhir dengan panggilan telepon kasar dari berbagai nomor dan bahkan akun LinkedIn-nya diretas.
Ada beberapa desas-desus tentang dia "berpura-pura memiliki kualifikasi" di mana ada beberapa keraguan atas legitimasi gelar dan dia menghapus pendidikannya dari LinkedIn. Salah satu pengguna Twitter mengklaim bahwa walaupun gelar dari Universitas London (UOL), LinkedIn-nya memiliki London School of Economics (LSE). Netizen di Twitter dengan cepat menunjukkan bahwa meskipun Anda lulus dari LSE, sertifikat Anda tetap memiliki logo UOL. LSE baru mulai menerbitkan sertifikat sendiri setelah 2008, jadi Jalil mungkin secara fisik belajar di sana dan mendapat sertifikat UOL.
Keputusannya untuk mengundurkan diri juga karena takut akan keamanan keluarganya yang secara tidak adil terseret ke dalam situasi yang tidak menguntungkan ini. “Kami membuat pengorbanan finansial & keluarga yang besar untuk kembali ke KL dari Singapura karena saya benar-benar ingin berkontribusi untuk pembangunan bangsa,” katanya.
Untuk menerima pekerjaannya sebagai CEO PNB, Jalil Rasheed menerima potongan gaji 90% dari pekerjaan sebelumnya sebagai CEO Invesco Ltd selama enam tahun terakhir sejak April 2013.
Jalil berterima kasih kepada stafnya yang percaya dan mendukungnya. Dia juga berterima kasih kepada ketua PNB Zeti Akhtar Aziz serta keluarganya karena mendukung kariernya. “Istri saya khususnya, yang mengorbankan cita-citanya sendiri untuk memungkinkan saya maju dalam karier saya. Ketika kami pindah kembali ke KL, saya katakan padanya itu akan sia-sia. Saya menyesal itu tidak berjalan sesuai rencana, "katanya.
Dia meminta orang Malaysia untuk mengizinkannya melanjutkan. Tweet terakhirnya adalah dia bangga dengan integritasnya dan prinsip-prinsipnya tidak pernah terganggu sampai akhir. Kepergian Jalil Rasheed jelas merupakan kerugian bagi PNB dan Malaysia.