Fadli Zon Minta Kemenlu Jawab Amerika yang Sebut Indonesia dalam Bahaya Partai Komunis China
RIAU24.COM - Konflik yang terjadu di Laut China Selatan diprediksi akan terus memanas. Apalagi adanya aksi kampanye militer China di kawasan itu. Salah satu yang meradang adalah Amerika Serikat (AS), yang menganggap Partai Komunis China (CPC) adalah ancaman.
Seperti dikutip dari Viva.co.id, Jumat, 26 Juni 2020, dalam sebuah konferensi virtual Forum Brussels, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, memastikan jika pasukan Angkatan Bersenjata AS akan ditempatkan di sejumlah lokasi baru.
Pengerahan itu ditegaskan Pompeo merupakan bagian dari perlawanan terhadap ancaman Partai Komunis China. Setelah memastikan jika AS bakal melakukan transfer masif pasukan ke India, sejumlah negara Asia Tenggara juga dalam pengawasan militer AS.
Ternyata, salah satu yang disebut Pompeo adalah Indonesia. Selain Indonesia, ancaman Partai Komunis China juga dianggap akan berakibat buruk untuk sejumlah negara lainnya, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
"Akan Ada tempat lain (alokasi pasukan Amerika). Saya baru saja berbicara tentang ancaman dari Partai Komunis China. (Ada) ancaman untuk India, Vietnam, Indonesia, Laut China Selatan, dan Filipina," kata Pompeo dikutip dari Hindustan Times.
"Kami berpikir bahwa itu adalah tantangan waktu bagi kami, dan kami memastikan kami punya sumber daya untuk melakukan itu (pengamanan)," ujarnya.
Ditanggapi Fadli Zon
Hal itu ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. Dia pun meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk menjawab pernyataan dari Amerika itu.
"Harus dijawab ini oleh @Menlu_RI," kata dia dikutip di akun Twitternya.
Netizen pun turut mengomentari tanggapan Fadli Zon tersebut. Ini kata netizen.
"terjajah dalam diam," ujar salah satu netizen.
"Tak perlu ditanggapi pernyataan seperti itu," kata salah satu netizen.