RIAU24.COM -   Tanpa smartphone untuk mengkonfirmasi status kesehatannya, seorang pria yang ingin mengunjungi keluarganya di provinsi lain terpaksa berjalan sangat jauh.

Setelah wabah koronavirus, mereka yang ingin menggunakan transportasi umum di Cina harus menunjukkan kode QR kesehatan mereka melalui aplikasi pada ponsel cerdas mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak terinfeksi Covid-19 atau tidak diizinkan masuk.

Memutuskan untuk menghilangkan penat, seorang paman setengah baya di provinsi Anhui memutuskan awal bulan ini pergi untuk tinggal bersama kerabat di provinsi tetangga, Zhejiang. Namun, karena ia tidak memiliki smartphone, ia dilarang masuk ke bus umum.

Tidak terpengaruh dengan kondisi itu, pria itu, yang bermarga Ge, memutuskan untuk berjalan. Setelah berjalan sekitar setengah bulan, ia terlihat di sisi jalan oleh seorang sopir truk yang ramah. Setelah mendengar ceritanya, sopir truk membawanya untuk mendapatkan makanan dan menawarkan untuk mengantarnya sepanjang jalan.

Namun, Ge menolak.

Menjelaskan bahwa dia tidak ingin menjadi beban, Ge mengatakan bahwa dia baik-baik saja dengan tidur di taman malam itu dan melanjutkan perjalanannya keesokan harinya. Tidak dapat meyakinkan Ge, pengemudi truk akhirnya memposting cerita pria itu secara online, menarik perhatian banyak netizen termasuk keluarga Ge di Anhui, yang pergi untuk menjemputnya.