RIAU24.COM -  Bisakah Anda bayangkan lantai sebuah rumah yang retak membuka jalan menuju sumur abad ke-19? Itulah yang ditemukan oleh pria asal AS ini, dan dengan cara yang paling buruk.

Sambil membantu penyewa pindah ke rumah, lantai rumah retak terbuka dan pria itu terjun hampir 30 kaki ke dalam sumur yang tersembunyi di bawah lantai!

"Rumah itu dibangun pada tahun 1843 dan sumur ini kemungkinan besar di luar pada saat itu," tulis Departemen Kepolisian Guilford dalam sebuah posting Facebook yang menjelaskan bagaimana sumur itu berada di bawah rumah. "Pada titik tertentu sumur ini ditutupi dengan lantai kayu sederhana dan tidak ada lantai atau tutup sumur."

Menurut polisi, insiden itu terjadi ketika penyewa baru pindah ke rumah. "Seorang teman jatuh melalui lantai ... ke dalam jurang sumur 20-30 kaki, tercebur ke dalam air yang sangat dingin yang berada di atas kepala korban," tulis departemen itu.

Korban, Dr Christopher Town, mengatakan kepada Fox News: "Saya mendengar suara retakan dan saya melihat ke bawah dan lantai memberi jalan di bawah saya dan kemudian saya jatuh, dan saya jatuh."

Istri Dr Town menelepon 911, setelah itu petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian untuk membantunya. Pada titik ini, dia sudah berada di dalam air selama 25 menit.

"Mereka dengan cepat menurunkan jaket pelampung, tali pengaman, agar lelaki itu bisa tetap aman dan tidak jatuh di bawah jika ada masalah medis," kata Asisten Kepala Kebakaran Michael Shove dari Pemadam Kebakaran Guilford.

"Penting untuk dicatat bahwa beberapa rumah tua dan bersejarah ini mungkin memiliki bahaya yang tidak ditingkatkan saat ini," kata polisi.

Pria itu tidak dapat menyentuh dasar sumur dan berpegangan pada dinding batu untuk tetap di atas air ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, kata para pejabat. Tim penyelamat memberinya jaket pelampung dan menyiapkan sistem tali untuk mengangkatnya.

"Pemadam kebakaran sangat profesional," kata Town kepada WTIC. "Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dan menyelamatkan hidupku pada dasarnya. Bukan suatu kepastian bahwa aku akan mati di sana, tapi aku semakin hipotermia."