Netizen Dibuat Heboh Melihat Kelelawar Raksasa Ini, Ukurannya Nyaris Sama Dengan Manusia, Ternyata Ini Makanannya
RIAU24.COM - Awal pekan ini, dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto kelelawar raksasa. Saking besarnya, ukuran kelelawar itu nyaris sama dengan tubuh manusia. Banyak netizen yang bertanya-tanya, apa saja makanan hewan dengan ukuran luar biasa itu. Ternyata aman kok, karena hewan ini sama sekali tak mengonsumsi daging, apalagi menyerang manusia.
Adalah pengguna Twitter dengan nama akun @AlexJoestar622, yang mengunggah foto itu. Ada beberapa foto yang ditampilkannya. Salah satunya, saat kelelawar raksasa ini bergantungan di depan rumah seorang warga.
Selain itu, ada pula foto kelelawar raksa yang tengah bergantungan dengan seorang pria di sampingnya. Dari foto kedua ini, pembaca bisa mengambil gambaran langsung, betapa besarnya hewan yang biasa terbang pada malam hari ini.
"Ingat ketika aku memberi tahu kalian semua mengenai Filipina punya kelelawar-kelelawar seukuran manusia? Ya, ini yang aku bicarakan," tulisnya menyertai unggahan foto itu.
Dilansir viva yang mengutip laman nextshark, Kamis 3 Juli 2020, sebenarnya ekspose terhadap kelelawar raksasa ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2008 lalu, hewan ini juga sempat viral setelah diunggah di situs Reddit. Meski demikian, unggahan kali ini ternyata tetap saja menyedot perhatian netizen.
Untuk diketahui, kelelawar raksasa ini memiliki julukan rubah terbang raksasa bermahkota emas (giant golden-crowned flying fox). Ada yang menyebutnya denga kelelawar berjubah emas, yaitu spesies kelelawar asli Filipina.
Hewan ini termasuk ke dalam keluarga megakelelawar yang memiliki spesies kelelawar terbesar di dunia. Megakelelawar memiliki ukuran lengan bawah terpanjang dari spesies apapun, ukurannya bisa mencapai 21,6 centimeter. Lebar sayapnya bisa mencapai 1,5-1,7 meter, ukuran yang cukup untuk menutup tubuh manusia. Berat tubuh hewan ini adalah 1,40 kilogram.
Tak Berbahaya
Seperti hampir kebanyakan kelelawar ukuran raksasa, mereka tidak bisa menggunakan suara frekuensi tinggi untuk navigasi. Mereka menggunakan pandangan yang bagus untuk terbang dan mencari makanan.
Namun sayangnya, saat ini area hutan tempat di mana kelelawar ini hidup, saat ini terus berkurang karena aktivitas manusia. Kondisi ini juga mengakibatkan habitatnya juga ikut berkurang. Antara tahun 1986-2016, menurut laporan ADW, populasi hewan ini dilaporkan menurun lebih dari 50 persen.
Giant golden-crowned flying fox saat ini berada di bawah perlindungan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Tapi, meski hukum nasional dan internasional menjadikan berburu spesies ini ilegal, mereka masih belum terlindungi karena regulasi tidak diterapkan dengan benar.
Bahkan megakelelawar ini dikabarkan benar-benar menghilang dari banyak pulau di Filipina, seperti Panay dan banyak bagian di Cebu.Salah satu penyebabnya adalah aktivitas perburuan ilegal ditambah dengan penggundulan hutan. ***