Soal Kalung Antivirus Corona Kementan, Pakar Kesehatan Tak Setuju: Cukup Disebut Kalung Kayu Putih
RIAU24.COM - Kementerian Pertanian memperkenalkan kalung anti dan berencana untuk memproduksi secara massal. Hal itupun mendapat tanggapan dari Pakar Kesehatan dr Ari Fahrial Syam, SpPD.
Dia menegaskan jika inovasi yang ditemukan Kementerian Pertanian tidak pas jika disebut kalung anticorona. "Saya tidak setuju jika kalung eucalyptus disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih atau Kalung Eucalyptus," ujarnya dilansir dari Okezone.com, Senin 06 Juli 2020
Dia mengatakan, hasil penelitian in vitro yang digunakan sebagai dasar pembuatan kalung anticorona memang menjelaskan jika eucalyptus atau eukaliptus (minyak kayu putih) memiliki efek positif untuk virus corona.
"Jangan kemudian berlebihan beranggapan hasil penelitian in vitro tersebut langsung diklaim sebagai antivirus Covid-19, masih butuh perjalanan riset yang panjang untuk sampai bisa diklaim sebagai anti-virus," jelasnya.
Riset in vitro (baru di tingkat sel), belum menggunakan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 langsung. Kemudian, bagaimana dengan produk-produk kayu putih yang ada dalam bentuk inhaler atau roll on yang sebagian sudah disetujui BPOM?
"Tetap keberadaannya bukan sebagai antivirus," ujarnya.