Semakin Panas, FBI Tangkap 3 Tentara China yang Menyamar Jadi Peniliti di AS
RIAU24.COM - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) telah menangkap tiga warga negara China atas tuduhan penipuan visa. Penangkapan ini dikonfirmasi oleh Departemen Kehakiman pasca AS menutup paksa kantor Konsulat Jenderal China di Houston.
Orang keempat China yang diburu FBI itu masih buron. Menurut Departemen Kehakiman AS orang tersebut bersembunyi di Konsulat China di San Fransisco.
Menurut departemen itu, keempat orang termasuk tiga yang sudah ditangkap diyakini sebagai anggota tentara militer Beijing yang menyamar sebagai peneliti.
FBI, lanjut Departemen Kehakiman, baru-baru ini menginterogasi pemegang visa yang diyakini anggota militer China di lebih dari 25 kota di AS.
Aksi FBI ini dianggap para para ahli tindakan keras paling terkenal Amerika terhadap pencurian know-how (pengetahuan) AS dalam lebih dari 40 tahun hubungan kedua negara.
Pengumuman Departemen Kehakiman kemungkinan akan memicu ketegangan baru antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang telah memanas sejak pemerintah Trump memerintahkan China untuk menutup konsulatnya di Houston, Texas, paling lambat pada hari Jumat 24 Juli 2020.
Pemerintah Amerika telah mengintensifkan tuduhan bahwa China menggunakan operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan AS lainnya dalam strategi untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan finansial dan militer terkemuka di dunia. Beijing membantah tuduhan itu.
"Anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China ini mengajukan permohonan visa penelitian sambil menyembunyikan afiliasi mereka yang sebenarnya dengan PLA," bunyi pernyataan Departemen Kehakiman Amerika mengutip Asisten Jaksa Agung John Demers, seperti dikutip Sindonews mengutip Reuters.
Ini adalah bagian lain dari rencana Partai Komunis China untuk mengambil keuntungan dari masyarakat terbuka kita dan mengeksploitasi institusi akademik."
Kedutaan Besar China di Washington belum bersedia berkomentar.