Ini Alasan Anies Baswedan Sebut Jakarta Belum Aman dari Corona
RIAU24.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa jumlah tes Corona yang ada di Jakarta sudah sesuai standar WHO, bahkan melampaui. Anies mengatakan, WHO mensyaratkan seribu tes untuk 1 juta penduduk per minggu. Meski demikian, dia melanjutkan jika jakarta belum aman dari COVID-19.
"WHO menetapkan standar seribu orang dari 1 juta penduduk dites setiap minggunya. Itu yang kemudian kita kerjakan di Jakarta, bahkan setelah masa PSBB transisi ini kita telah melampaui jumlah standar tes oleh WHO," kata dia dilansir dari Detik.com, Sabtu, 25 Juli 2020.
"Kalau boleh saya sampaikan dalam satu minggu terakhir kita sudah melakukan tes terhadap 39.268 orang baru, itu kira-kira kalau dihitung ekuivalennya adalah 3.688 orang per sejuta penduduk dalam seminggu. WHO menstandarkan seribu per sejuta penduduk dalam seminggu, jadi kita sudah di atasnya," jelas Anies.
Dia menambahkan dengan jumlah itu, Pemprov DKI telah melakukan tes kepada warga Jakarta sebanyak 4 kali lipat dari standar WHO. "Alhamdulillah Jakarta sekarang telah melewati standar jumlah tes ini bahkan sudah melewati hampir 4 kali lipat standar WHO," lanjutnya.
Namun demikian, kata Anies, Jakarta masih belum dapat dikategorikan aman dari wabah virus asal China tersebut. Itu karena prosentase positivity rate atau perbandingan total kasus dengan yang diperiksa masih di atas syarat aman WHO.
"Secara kumulatif, nilai positivity rate kita adalah 5,2 persen, ini di bawah angka rata-rata nasional sebesar 12,3 persen. Ini menunjukkan bahwa nilai positivity rate di Jakarta itu masih sedikit di atas rekomendasi ideal WHO yaitu 5 persen atau di bawahnya. Tapi ini masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO yaitu 10 persen, jadi maksimal 10 persen, idealya 5 persen, kita 5,2 persen. Apakah kemudian Jakarta aman? Tidak, belum," terang Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.