Perusahaan-perusahaan India Berusaha Memikat Hati Para Pekerja Karena Virus Corona Menjadi Mimpi Buruk Bagi Para Buruh
"Kami memiliki double whammy dengan permintaan pandemi yang mengikis sementara pekerja konstruksi tidak tersedia," Pankaj Kapoor, CEO konsultan yang berbasis di Mumbai, Liases Foras, mengatakan kepada AFP.
"Aliran kredit dari pemberi pinjaman telah [juga] berhenti karena ... pencairan kredit didasarkan pada kemajuan konstruksi dan penjualan," katanya, memproyeksikan kekacauan akan semakin dalam.
Pemilik bisnis di bidang lain melukiskan gambaran yang sama suramnya. Aseem Kumar, sekretaris jenderal Asosiasi Eksportir Garmen Rajasthan, mengatakan kepada AFP bahwa sektornya "berantakan".
Organisasi ini mewakili 300 produsen yang mengekspor pakaian ke Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Banyak yang menawarkan akomodasi kepada pekerja, asuransi dan kenaikan gaji 20 persen, tetapi tidak berhasil.
"Sebagian besar pesanan telah ditunda ke musim depan karena tidak ada pekerja yang tersedia," katanya.
Kurangnya transportasi berarti bahwa bahkan mereka yang mau menelan ketakutan mereka dan kembali bekerja - banyak yang putus asa untuk melakukannya - tidak mampu melakukannya.