RIAU24.COM -  Warga negara Indonesia di Beijing, China tetap merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Namun shalat Idul Adha yang digelar di halaman Wisma Duta KBRI berbeda dengan tahun sebelumnya.

Dilansir dari Republika, pelaksanaannya dipindahkan ke aula serba guna premis kedutaan yang beralamatkan di Dongzhimen Wai Da Jie No 4 Beijing. Jumlah jamaah cuma 60 orang.

zxc1

Sebab pelaksanaan shalat Id cukup ditempatkan di aula. "Pelaksanaannya pun singkat, mulai 08.00 hingga 08.25 (07.00-07.25 WIB)," sebut Fathurrahman Yahya selaku imam merangkap khatib shalat Idul Adha di aula KBRI Beijing seperti ditulis Antara pada Sabtu malam.

KBRI Beijing sejak dua tahun terakhir ini mengadakan shalat Idul Adha. Berbeda dengan shalat Idul Fitri yang selalu digelar setiap tahun di halaman Wisma Duta. Sama seperti tahun lalu, disana tidak ada ritual penyembelihan hewan kurban baik sapi atau kambinh. Sebab memang premis kedutaan di China tak boleh ada aktivitas pemotongan hewan.

zxc2

Tetapi kambing guling langganan KBRI Beijing yang dipesan dari Ma Hua, restoran Muslim berjaringan di China, selalu tersedia di Wisma Duta.

Pada tahun ini Idul Adha di seantero China juga suasananya nyaris sama di tengah pandemi Covid-19. Tidak ada perayaan penyembelihan binatang kurban.

Padahal, esensi Idul Adha bagi umat Islam di China adalah perayaan penyembelihan hewan kurban. Sementara itu, perayaan Idul Adha di China jauh lebih semarak daripada Idul Fitri.

Seperti penyembelihan puluhan ekor binatang kurban, seperti sapi dan kambing, di Masjid Niujie Beijing selalu menarik perhatian masyarakat tidak kan hanya umat Islam. "Selesai shalat Id, jamaah langsung bubar dan pulang ke rumah masing-masing," demikian pesan singkat seorang warga negara Indonesia selepas shalat Idul Adha di Masjid Nanxiapo, Beijing, Jumat (31/7).

Tidak ada pemotongan hewan kurban juga disebabkan China baru-baru ini mengeluarkan regulasi baru pemeliharaan dan pengembangbiakan binatang. Aturan itu guna mengurangi risiko penularan Covid-19.