Menu

Hati-hati, ini Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Kanker

Muhammad Iqbal 3 Aug 2020, 13:17
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Saat Idul Adha kemarin sudah pasti akan banyak hidangan dari daging sapi atau kambing. Namun, ada baiknya Anda tidak banyak memakan daging terlalu banyak.

Sebab, makan terlalu banyak daging akan menimbulkan beberapa masalah dan bahaya. Berikut beberapa bahaya banyak makan daging yang dilansir dari CCN Indonesia, Senin, 3 Agustus 2020.

1. Keringat berlebih
Jika makan daging terlalu banyak, Anda akan mulai berkeringat deras. Mengutip Insider, meskipun hubungan antara daging dan keringat belum diteliti secara khusus, tapi mekanisme yang terjadi di antaranya sudah banyak dikenal.

Saat Anda makan terlalu banyak daging, tubuh harus mengerahkan energi untuk mencerna dan memproses makanan tersebut, ini disebut sebagai thermogenesis, dan bisa meningkatkan suhu tubuh.

Di antara semua makanan, protein adalah makanan yang paling intensif energi untuk dicerna. Daging memiliki efek termogenesis yang lebih besar dibanding makanan lain. Efeknya, makan banyak daging akan membuat tubuh jadi panas dan membuat tubuh lebih banyak berkeringat.

2. Cepat lelah

Semua energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan berat seperti daging bisa menimbulkan bahaya setelah makan banyak daging. Salah satunya, jadi lamban, berkabut, atau bahkan mengantuk.

Saat Anda berusaha mencerna, tubuh Anda memindahkan aliran darah ke usus Anda untuk membantu memprioritaskan proses itu, yang berarti mengalihkannya dari area lain dari tubuh, termasuk otak Anda. Itu menyumbang rasa pening yang terkadang mengikuti setelah makan banyak daging.

Selain itu, beberapa jenis daging seperti daging sapi dan kalkun kaya akan triptofan, asam amino yang terkait dengan produksi melatonin, hormon manusia yang mengatur tidur.

3. Masalah pencernaan
Konsekuensi makan terlalu banyak daging adalah Anda cenderung makan lebih sedikit makanan lain, termasuk serat. Dampaknya Anda merasa kembung, atau menderita sembelit atau diare, akibat pencernaan yang buruk. 

Daging mengandung banyak nutrisi, tetapi yang penting hilang adalah serat, suatu bentuk karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang penting untuk pencernaan dan pengaturan gula darah.

4. Dehidrasi

Efek samping lain dari semua protein dalam makanan yang kaya daging adalah dibutuhkannya banyak air tubuh untuk memprosesnya, membuat Anda dehidrasi. Rekomendasi resmi untuk protein hanya sekitar 0,36 gram per pon berat badan bagi kebanyakan orang yang tidak banyak bergerak.

5. Bahaya untuk diet
Memang benar bahwa diet tinggi protein dapat membantu tujuan penurunan berat badan dengan membantu Anda tetap kenyang lebih lama setelah makan, dan memberikan sedikit keuntungan untuk pembakaran kalori karena termogenesis.

Namun, jika itu termasuk protein hewani, penting untuk menyadari bahwa jenis daging tertentu bisa sangat padat kalori, artinya mereka mengemas lebih banyak kalori per gigitan daripada makanan lain (seperti sayuran, misalnya). Jadi, jika Anda mencoba menurunkan berat badan, pilihlah daging sapi dan unggas tanpa lemak, atau ikan, yang semuanya cenderung memiliki lebih sedikit kalori per sajian. 

6. Meningkatkan risiko kanker dan kardiovaskular
Penelitian secara konsisten mengaitkan konsumsi daging merah dan olahan yang lebih tinggi dengan peningkatan risiko kanker tertentu, serta penyakit kardiovaskular. Pakar medis dan ahli gizi arus utama terus merekomendasikan makan daging dalam jumlah sedang untuk meminimalkan risiko penyakit kronis.

7. Bau badan
Bahaya banyak makan daging lainnya adalah soal bau badan. Mengutip Bustle, sebuah studi dari Journal Chemical Senses menemukan bahwa orang yang makan makanan non-daging memiliki bau tubuh yang dinilai secara signifikan lebih menarik, lebih menyenangkan, dan kurang intens daripada bau tubuh orang yang menyantap daging, terutama yang banyak makan daging.