Mantap, Perusahaan Farmasi Amerika Umumkan Sukses Uji Terapi Antibodi Covid-19
RIAU24.COM - Perusahan bioteknologi asal Amerika Serikat (AS), Regeneron Pharmaceuticals Inc, menyampaikan kabar baik mengenai obat antibodi melawan corona. Perusahaan menyatakan kombinasi obat antibodi Covid-19 yang mereka kembangkan dapat mencegah dan mengobati penyakit ini pada monyet rhesus dan hamster.
Kabar itu tentu menambah harapan ihwal kans obat racikan Regeneron bisa mencegah dan mengobati Covid-19 pada manusia.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (4/8/2020), dalam penelitian itu, Regeneron mengklaim campuran dua obat antibodi monoklonal mampu atau hampir sepenuhnya menghambat pembentukan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.
Bahkan, kombinasi itu mampu meminimalisasi infeksi dalam studi kedua di mana hewan terinfeksi dengan tingkat virus yang jauh lebih tinggi. "Efek profilaksis sangat berkurang dengan dosis obat yang lebih rendah," tulis Regeneron.
Lebih lanjut, perusahaan itu menyebut hewan yang terinfeksi dan diobati dengan antibodi dapat sembuh dengan cepat. Itu karena obat itu dapat 'membersihkan' virus lebih cepat daripada yang diberi plasebo.
Para peneliti utama mengatakan, data menunjukkan terapi dapat menghadirkan manfaat klinis dalam pencegahan dan pengobatan Covid-19. Mereka juga mengatakan, hewan-hewan itu tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan viral load atau memburuknya patologi setelah pengobatan. Hal itu merupakan sinyal positif.
Studi ini dilakukan pada total 36 kera rhesus dan 50 hamster. Meski begitu, hasil positif pada hewan bukan jaminan kesuksesan pada manusia.
Regeneron telah memulai uji klinis tahap akhir pada manusia untuk menilai kemampuan pengobatan antibodi untuk mencegah dan mengobati Covid-19.
Perusahaan menandatangani kontrak US$ 450 juta dengan pemerintah AS sebagai bagian dari program Operation Warp Speed untuk memberikan perawatan kepada masyarakat AS jika berhasil.
Obat antibodi monoklonal merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam penanganan Covid-19. Eli Lilly and Co dan pembuat obat lain juga sedang menguji perawatan serupa terhadap Covid-19.****