Menu

Pertamina Alami Kerugian RP 11 T, Pengamat Sarankan Ahok Kembali ke Politik: Dari Awal Cuma Undang Kontroversi

Muhammad Iqbal 25 Aug 2020, 09:46
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menilai jika kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di PT Pertamina (Persero) dianggap tidak bermanfaat.

Terlebih lagi Pertamina mengalami kerugian mencapai 767,92 juta dolar AS atau setara Rp 11,33 triliun pada semester 1 tahun 2020 ini.

"Sedari awal, masuknya nama Ahok di Pertamina mengundang dan merangsang kontroversi. Masuknya Ahok di Pertamina tidak bisa dilepaskan dari buah tangan kerja Jokowi atau restu dari Presiden," kata dia dilansir dari Rmol.id, Selasa, 25 Agustus 2020.

Dian menambahkan, Core bussiner Pertamina merupakan marketing atau jualan sebagai produsen minyak nasional terbesar milik pemerintah. Hal tersebut bertolak belakang dengan latarbelakang maupun prestasi Ahok yang ada di jalur politik.

"Jebloknya Pertamina dipastikan juga mengerek nama besar seorang Ahok. Harapannya, Ahok masuk Pertamina jadi BUMN kompetitif, eh ini tidak, malah sebaliknya," lanjut Dia.

Dari itu, Dian berharap supaya Ahok kembali ke habitatnya di dunia politik dan meniti karir maupun membesarkan namanya di jalur politik dan bukan di jalur lain seperti saat ini menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

"Ada baiknya, Ahok kembali ke habitatnya, dunia politik. Karena Ahok meniti karir dan dibesarkan di jalur politik, bukan di jalur lain, kata dia lagi.

Dia juga menjelaskan, mantan terpidana kasus penghinaan agama itu meniti karir politik di PIB (Partai Indonesia Baru), lalu ke Golkar, lalu ke Gerindra dan belakangan ke PDIP.

"Harusnya ini dipertimbangkan Ahok agar kembali ke trayek dia membangun peta jalan karir politik," tutur Dian.