RIAU24.COM -  Sedikitnya 18 orang tewas dalam Badai Laura di Louisiana dan Texas di bagian selatan Amerika Serikat. Lebih dari setengahnya terbunuh oleh keracunan karbon monoksida dari pengoperasian generator yang tidak aman.

Gubernur Louisiana, John Bel Edwards, membenarkan bahwa pada setidaknya sepuluh orang kehilangan nyawa di negara bagian itu, dan ratusan ribu orang kehilangan air dan listrik.

"Ini akan menjadi badai yang sangat sulit untuk dipulihkan," katanya.  

Badai Laura menghantam pada pagi hari tanggal 27 Agustus, dekat Cameron, Louisiana, dan menjadi salah satu badai terkuat yang pernah melanda Amerika Serikat-monster level 4 dengan kecepatan angin lebih dari 240 km / jam-yang melampaui Katrina-dan gelombang badai setinggi 15 kaki (4,5 meter) di beberapa daerah.

Pejabat federal dan negara bagian berada di lapangan untuk membantu warga dengan perbaikan rumah dan penginapan hotel. Tetapi seorang penduduk setempat mengatakan dia merasa sendirian, terutama setelah melihat video Presiden Donald Trump, yang mengunjungi daerah itu pada hari Sabtu, bercanda dengan pejabat Pantai Teluk bahwa mereka dapat menjual salinan tanda tangannya seharga $ 10.000. "Kami tidak dapat bergantung pada presiden. Kami tidak dapat bergantung pada siapa pun," katanya.

"Kami akan mengambil apa yang kami miliki dan menyelesaikannya." Hampir 600.000 penduduk di dua negara bagian AS masih tanpa listrik, dan 8 juta berada dalam siaga banjir bandang, dengan prakiraan hujan lebat dan tornado.