Tabib Asal Afghanistan Ini Klaim Telah Memiliki Obat Untuk COVID-19, Ratusan Orang Berhasil Disembuhkan
RIAU24.COM - Mohammad Zaman melakukan perjalanan sejauh 335 km (208 mil) melewati pos pemeriksaan Taliban dan bentangan panjang jalan tak beraspal untuk mencapai Kabul demi mendapatkan beberapa botol cairan yang dia yakini dapat menyembuhkan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Zaman mengklaim bahwa dia sembuh dari COVID-19 bulan lalu setelah dia mengonsumsi zat cair yang disediakan oleh seorang ahli herbal, Hakim Alokozai, yang berbasis di ibu kota Afghanistan.
Pria berusia 50 tahun itu datang ke Kabul dari provinsi asalnya Kunduz bersama 12 orang lainnya dengan harapan dapat memberikan zat tersebut kepada ratusan orang yang masih menderita penyakit yang telah menewaskan lebih dari 800.000 orang di seluruh dunia. "Saya sakit selama lebih dari sebulan; saya hampir tidak bisa bernapas. Dalam 10 hari setelah menggunakan cairan semua gejala hilang," katanya, sambil menenggak segelas teh hitam dengan tiga tetes zat tersebut.
Seperti banyak warga Afghanistan lainnya di seluruh negeri, Zaman dan keluarganya menderita apa yang mereka yakini sebagai COVID-19 tanpa harus pergi ke rumah sakit, awalnya beralih ke koktail obat penghilang rasa sakit, buah, dan obat flu untuk mengobati diri mereka sendiri.
"Kami mencoba segalanya, tidak ada yang berhasil sampai kami mengambil ini," katanya kepada Al Jazeera.
Pencipta obat herbal, Alokozai, yang berasal dari provinsi selatan Kandahar, mengatakan Zaman adalah contoh nyata bagaimana cairannya, yang belum pernah melalui uji klinis resmi, menyembuhkan orang di seluruh negeri. "Setiap orang yang kami berikan akan membawanya ke 50, 100 atau bahkan lebih banyak orang di komunitas mereka," katanya tentang klaimnya yang telah merawat jutaan orang. Namun dia tidak memiliki bukti atas klaimnya.
"Satu-satunya orang yang meninggal karena COVID-19 di Afghanistan adalah mereka yang pergi ke rumah sakit," kata Alokozai dari 1.409 kematian yang telah didokumentasikan pemerintah sejauh ini.