RIAU24.COM -  Dokter dari Rumah Sakit Wanita dan Anak Harapan Kita, Septarina Asri Setyawati, mengatakan sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh bakteri dan virus. Secara umum, virus influenza yang menyerang semua usia, dari balita hingga lansia.

Saat mengalami pilek atau flu, produksi lendir meningkat yang menjebak virus dan kuman. Tidak semua lendir dan sekresi saluran napas lainnya bisa dikeluarkan melalui hidung, tapi juga melalui tenggorokan dan akhirnya menyebabkan peradangan.

Batuk biasanya membuat udara di tenggorokan menjadi kering sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman, kata Septarina dalam diskusi online, Rabu, 9 September 2018.

Sakit tenggorokan juga bisa dipicu oleh kebiasaan buruk, seperti merokok atau minum alkohol. Perokok pasif, penderita alergi, komorbiditas, GERD, sinusitis, dan HIV, serta paparan bahan kimia, juga dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan.

Gejalanya meliputi gatal dan kesulitan menelan, demam, batuk, pilek, dan getah bening.

Septarina mengatakan lebih baik meningkatkan asupan air sebagai strategi perawatan rumah pertama. “Air melembabkan area tenggorokan sehingga meredakan peradangan atau iritasi,” katanya sambil menambahkan bahwa air dingin juga diperbolehkan.

“Air dinign memberikan efek mati rasa dan nyeri akhirnya hilang. Tapi disarankan air hangat dicampur madu dan lemon karena anti inflamasi, ”tambahnya.

Pengobatan sederhana lainnya untuk mengatasi sakit tenggorokan adalah dengan menghindari merokok, berkumur dengan air garam, dan mengonsumsi makanan atau sup hangat. “Anda boleh mengonsumsi tablet hisap tenggorokan yang mengandung mentol, peppermint, atau kayu putih,” kata Septarina.