RIAU24.COM -  Mantan direktur Japan Life Co, sebuah perusahaan yang sekarang bangkrut, ditangkap Jumat bersama 13 orang lainnya karena dicurigai menjalankan penipuan investasi "pemilik persewaan" yang melibatkan pakaian, perhiasan dan barang lain yang diklaim memiliki manfaat kesehatan, kata polisi.

Polisi mencurigai perusahaan, yang bangkrut pada Maret 2018 dengan utang sekitar 240 miliar yen ($ 2,3 miliar), secara curang mengumpulkan total 210 miliar yen dari sekitar 10.000 korban di 44 dari 47 prefektur Jepang.

Di bawah skema tersebut, perusahaan menandatangani kontrak yang menjanjikan untuk membayar pembeli produk dengan biaya sewa tahunan 6 persen jika mereka meminjamkan barang kepada orang lain, kata sumber investigasi. Dalam kebanyakan kasus, produk yang dibeli tidak secara fisik diberikan kepada pembeli.

Penangkapan hari Jumat dilakukan atas tuduhan spesifik bahwa mantan Ketua Japan Life Takayoshi Yamaguchi, 78, dan yang lainnya berkonspirasi untuk secara curang mendapatkan total sekitar 80 juta yen dari sekitar 10 pelanggan sekitar tahun 2017, berjanji untuk membayar mereka bunga dan biaya lainnya meskipun mengetahui bahwa perusahaan sangat berhutang.

Menurut pengacara yang mewakili para korban, Yamaguchi, putrinya dan mantan presiden perusahaan Hiromi Yamaguchi, 48, dan eksekutif lainnya menargetkan terutama orang tua di seluruh negeri dalam dugaan penipuan, dengan sekitar 7.000 korban mencari pengembalian sekitar 180 miliar yen setelah kebangkrutannya. di 2018.

Penipuan yang dicurigai menarik perhatian publik ketika anggota parlemen oposisi mengecam Perdana Menteri Shinzo Abe di parlemen tahun lalu karena mengundang Yamaguchi ke pesta menonton bunga sakura tahunan yang didanai negara pada 2015. Abe menyangkal bahwa dia memiliki hubungan pribadi dengannya.