Ternyata Rumah Sakit Apung Bukan Untuk Layani Pasien Covid-19, Begini Penjelasan Walikota Pekanbaru
RIAU24.COM - PEKANBARU - Tim dokter Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II akan tiba ke Pekanbaru dalam waktu dekat. Tim DoctorSHAREs (Yayasan Dokter Peduli) ini bukan untuk membantu pemerintah daerah dalam menangani pasien corona.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Jumat (25/9/2020), menceritakan, kerja sama dengan RSA Nusa Waluya II itu sudah dirintis sejak beberapa bulan lalu. Kerja sama bisa terjalin karena salah seorang aktivis DoctorSHAREs itu ada seorang dokter muda dari Pekanbaru.
"Bapaknya (dokter muda itu) sahabat saya. Beberapa bulan yang lalu, dokter muda ini menyampaikan bahwa ia memiliki kelompok sosial kesehatan yang bermarkas di Jakarta. Kelompok ini menjalankan bakti sosial tanpa membebani pemerintah daerah," ungkapnya.
Pelayanan RSA Nusa Waluya II melayani penyakit umum, operasi bibir sumbing, dan operasi katarak. Jadi, RSA ini bukan untuk pasien positif corona.
"Makanya saya bilang ke Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Bob bahwa kita mengutamakan untuk pelayanan umum. Tetapi, tim dokter RSA harus siap dengan Alat Pelindung Diri (APD)," ucap Firdaus.
Perlu diketahui, RSA Nusa Waluya ini merupakan rumah sakit ini tipe C. Kewenangan operasionalnya oleh Pemko Pekanbaru.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Riau sejak awal. Koordinasi sudah dilakukan ke kepala bidang. Artinya, tidak ada satu pun proses yang dilangkahi. Semua sudah sesuai prosedur," jelas Firdaus.
Saat ini, tim dokter RSA Nusa Waluya II sudah bersiap datang ke Pekanbaru. Jadi, kedatangan rumah sakit apung ini tidak ada kaitannya dengan ketidakmampuan Pemko Pekanbaru dalam mengatasi pandemi corona.
"Siapa pun yang ingin membantu harus kami terima," pungkas Firdaus.