“Saya telah mengajukan banding dengan tangan terlipat di rumah sakit yang saya dekati untuk melakukan prosedur persalinan. Di dua tempat ini, mereka mewajibkan sertifikat negatif COVID-19. Bagaimana mungkin untuk menghasilkan sertifikat negatif COVID itu juga dengan tes RT-PCR dilakukan ketika hasilnya sendiri memakan waktu 24 jam. Ini adalah fakta yang diketahui bahwa setiap rumah sakit, terutama klinik pemerintah melakukan tes Antigen ", kata Mohammed Sheriff dengan suaranya yang pecah.

Wanita, yang terus dalam kondisi serius, dirawat di unit perawatan intensif Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Pemerintah, kata sumber.

Menggambarkan insiden itu sebagai "sangat menyakitkan," Menteri Kesehatan negara bagian K K Shailaja memerintahkan Sekretaris Utama (Kesehatan) untuk menyerahkan laporan setelah melakukan penyelidikan. Pemerintah juga menjamin tindakan tegas terhadap mereka yang diduga menolak perawatan tepat waktu kepada wanita hamil tersebut.