Lebih Besar dari yang Ditembakkan 2017, Korut Pindahkan Rudal Balistik Antarbenua
RIAU24.COM - Intelijen Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) telah melihat pasukan Korea Utara (Korut) memindahkan rural balistik antarbenua (ICBM) bersama dengan empat pelucur mobile di sebuah pabrik mobil di pinggiran Pyongyang.
"Rudal itu lebih besar dari yang mereka tembakkan pada 2017 dan kami yakin mereka akan menunjukkannya pada parade militer pada 10 Oktober," kata seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, seperti dikutip Sindonews dari Straits Times, Senin 5 Oktober 2020.
Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong-un, menembakkan ICBM pertamanya, Hwasong-15 pada 2017, dan terindikasi akan unjuk kekuatan pada ulang tahun berdirinya partai yang berkuasa, Partai Buruh Korea pada 10 Oktober nanti.
Spekulasi terus meningkat selama peluncuran ICBM yang lebih canggih, dengan beberapa ahli menyatakan Pyongyang tidak dapat mengembangkan teknologi yang lebih baru tanpa bantuan dari luar.
Pejabat Seoul menambahkan bahwa Pyongyang dapat mengungkap rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam yang lebih baru serta kapal selam yang di-upgrade. Pendapat itu merujuk pada intelijen yang mengambil tanda-tanda aktivitas yang melibatkan perkembangan terbaru di Galangan Kapal Selatan Sinpo di sepanjang pantai timur.
Sementara itu, 38 North, situs web yang memantau Korea Utara, mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa rudal balistik jarak pendek Korea Utara tetap rentan terhadap intersepsi oleh sistem anti-rudal Korea Selatan.
"Rudal KN-23 dan KN-24 Korea Utara tidak lebih baik dalam menghindari deteksi radar jarak jauh daripada rudal tipe Scud mereka," tulis Michael Elleman, direktur non-proliferasi di Institut Internasional untuk Studi Strategis, di situs web tersebut.
Dia mengacu pada rudal balistik jarak pendek Pyongyang yang dicegat oleh dan perisai anti-rudal Seoul yang dilapisi dengan sistem Patriot dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).