Menu

Diplomat Korut Dikabarkan Menghilang di Italia, Eh Ternyata Membelot dan Tinggal di Korsel

Satria Utama 8 Oct 2020, 05:33
Jo Song-gil, penjabat duta besar Korut untuk Italia yang hilang pada 2018, telah berada di Korsel sejak Juli 2019. Foto/BBC
Jo Song-gil, penjabat duta besar Korut untuk Italia yang hilang pada 2018, telah berada di Korsel sejak Juli 2019. Foto/BBC

RIAU24.COM -  SEOUL - Sempat dikabarkan hilang seorang diplomat Korea Utara (Korut) yamg ditugaskan di Italia diam-diam ternyata telah membelot dan tinggal di Korea Selatan (Korsel). 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala komite intelijen parlemen Korsel Jeon Hae-cheol. Dia mengatakan Jo Song-gil, penjabat duta besar Korut untuk Italia yang hilang pada 2018, telah berada di Korsel sejak Juli 2019. "Mantan penjabat Duta Besar Jo datang ke Korea Selatan secara sukarela pada Juli 2019," kata Jeon.

"Dia telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk datang ke Korea Selatan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/10/2020).

Jeon mengatakan, Jo ingin keberadaannya dirahasiakan. Hal ini terkait dengan nasib putrinya yang dikatakan telah kembali ke Korut. Sedikit yang diketahui tentang putri Jo Song-gil selain bahwa dia adalah seorang remaja. "Dia prihatin dengan keluarganya yang tersisa di Korea Utara," kata Jeon, dalam kutipan yang dimuat oleh kantor berita Yonhap.

Mantan diplomat Korut lainnya, Thae Yong-ho - mantan wakil duta besar Pyongyang untuk Inggris yang membelot ke Korsel pada 2016 dan sekarang menjadi anggota parlemen - mengatakan kerabat seorang pembelot bisa menghadapi pembalasan.

"Seorang diplomat yang membelot tinggal menentukan tingkat perlakuan atau hukuman yang akan diberikan kepada kerabatnya yang tinggal di Utara. Jika dia mengambil suaka di Korea Selatan, dia didefinisikan sebagai pengkhianat, murtad," kata Thae.

Dia mengaku tidak ada yang tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan pada anggota keluarga seorang pengkhianat, namun diyakini sangat berat.

Anggota parlemen oposisi Korsel, Cho Tae-yong, yang juga mantan wakil penasihat keamanan nasional, menuduh pemerintah sengaja membocorkan informasi tentang Jo dan menggambarkannya sebagai tindakan yang sama sekali tidak memiliki pertimbangan kemanusiaan terkait putrinya.

Namun Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha mengatakan dia terkejut dengan berita keberadaan Jo dan berbagi keprihatinan untuk putrinya.****