Sering Jual Tuak, Emak-Emak di Desa Batas Bakar Dua Warung Remang-Remang
"Alasan ibu-ibu ini, seperti yang saya dengar, pertama warung remang-remang ini dinilai telah merusak generasi muda, kedua menyelamatkan nama Negeri Seribu Suluk sementara kafe-kafe bertebaran," jelas Tengku Musrial, Jumat malam.
zxc2
Baca juga: Cipta Kondisi Kamtibmas Dan Pilkada Yang Aman, Kapolsek Rambah Cooling System Di Desa Koto Tinggi
Diakui Musrial, sebagai kepala desa, dirinya juga kecolongan, karena informasi rencana pembakaran itu dirahasiakan oleh ibu-ibu ini. Pasalnya, para ibu-ibu itu beranggapan bahwa dirinya ikut memback-up keberadaan warung remang-remang tersebut.