RIAU24.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menanggapi tentang pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebutkan jika Presiden Jokowi merupakan peletak pondisi Indonesia maju.

Dilansir dari Rmol.id, Ahad, 18 Oktober 2020, Said Didu menyangkal klaim itu. Sebab, ujar Said Didu, data yang ada tidak sesuai dengan apa yang disampaikan mantan panglima TNI tersebut.

"Data menunjukkan terjadi tambahan utang selangit, peningkatan kemiskinan, penegakan hukum makin memprihatinkan, demokrasi makin terpuruk, peningkatan ketimpangan. Inikah pondasi yang dibangun?" ujarnya, Ahad, 18 Oktober 2020.

Diketahui, Moeldoko sendiri mendasarkan penyataannya itu pada 6 hal utama. Pertama presiden menegakkan harga diri bangsa. Kedua, sebagai bangsa demokrasi, pemimpin harus menjaga kebebasan dalam berpendapat.

Ketiga, memberi rasa aman. Keempat, menjaga eksistensi bangsa agar tidak kalah dalam persaingan. Kelima pentingnya menjaga harmoni dalam berbangsa, dan keenam membuat masyarakat bahagia.