Kata Pengamat, ini 5 Kegagalan Setahun Jokowi-Maruf Memimpin Indonesia
RIAU24.COM - Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran menyebutkan, ada lima masalah yang dilakukan Jokowi-Maruf Amin yang masih menjadi PR besar bagi setahun kepemimpinan Jokowi-Maruf pada 20 Oktober besok.
Dikutip dari rmol.id, kegagalan pertama adalah di bidang penataan birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Kata dia, Jokowi-Maruf, tidak memiliki planning yang mumpuni dalam menciptakan birokrasi nasional yang ramping, efisien, dan produktif.
"Hal tersebut tercermin dari tetap tambunnya birokrasi di kementerian dan lembaga serta di kesekretariatan kepresidenan," kata Andi, Senin, 19 Oktober.
Kegagalan kedua adalah menguatnya budaya kroniisme dalam rekrutmen pejabat negara dan pengelola lembaga ekonomi negara.
"Indikasinya pada pengangkatan tim-tim sukses dan orang dekat istana dalam jabatan strategis, yaitu dubes, komisaris BUMN, dan lain-lain," jelasnya.
Kegagalan berikutnya adalah stagnasi implementasi program revolusi mental. Indikasinya dapat dilihat dari masih tingginya budaya dan praktik korupsi yang melibatkan pejabat negara.
"Inkonsistensi dalam promosi dan implementasi kebijakan juga menjadi bukti kegagalan. Salah satu contoh kasusnya adalah dalam penanganan pandemi Covid-19, di mana dalam kasus tersebut rasa inkonsistensi telihat dengan jelas," jelas Andi.
Kegagalan terakhir dari pemerintahan Jokowi- Maruf Amin adalah telah mendistorsi kebijakan desentralisasi. "Kasus teranyar terbaca dalam UU Cipta Kerja, di mana pemerintah pusat kembali berakrobat mensentralisasi berbagai kewenangan daerah otonom," tandas Andi Yusran.