Pria Berusia 70 Tahun Berhasil Ditarik Hidup-hidup Dari Sebuah Gedung Runtuh Setelah Gempa Kuat Melanda Turki
RIAU24.COM - Petugas penyelamat berhasil membebaskan seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah bangunan yang runtuh di Turki barat setelah gempa kuat melanda Turki dan Yunani pada hari Jumat, menewaskan sedikitnya 71 orang dan melukai lebih dari 900.
Ahmet Citim, 70, diselamatkan dari puing-puing tak lama setelah tengah malam pada Minggu dan dalam kondisi baik-baik saja di rumah sakit, menurut Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Koca tweeted pria itu berkata: "Saya tidak pernah kehilangan harapan saya." Tetapi pada hari ketiga sejak bencana, tim pencarian dan penyelamatan tampaknya menemukan lebih banyak mayat daripada yang selamat di Izmir, kota terbesar ketiga di Turki.
Badan bencana dan darurat Turki AFAD pada hari Minggu menambah jumlah korban tewas di provinsi Izmir menjadi 69. Dua remaja tewas Jumat di pulau Samos, Yunani dan sedikitnya 19 lainnya terluka.
AFAD mengatakan 949 orang terluka di Turki, dengan lebih dari 220 masih menerima perawatan pada hari Minggu. Ada 850 gempa susulan, 40 magnitudo tercatat lebih kuat dari 4.0, kata AFAD.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada di Izmir untuk memantau upaya penyelamatan. Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Izmir, mengatakan 20 bangunan yang dibangun dengan tidak benar telah runtuh sepenuhnya.
“Petugas penyelamat mencoba mendengar sinyal kehidupan para penyintas di bawah puing-puing. Mereka mengatakan sekitar 40 orang terjebak di bawah puing-puing tetapi beberapa telah diselamatkan dan yang lainnya meninggal. Semakin lama waktu berlalu, semakin kecil kesempatan menemukan korban, ”ujarnya.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 26 bangunan yang rusak parah akan dihancurkan. “Bukan gempa bumi yang membunuh tapi bangunan,” tambahnya, mengulangi slogan yang sama.
Turki memiliki campuran bangunan tua dan konstruksi murah atau ilegal, yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan kematian ketika gempa bumi melanda. Peraturan telah diperketat sehubungan dengan gempa bumi untuk memperkuat atau menghancurkan bangunan dan pembaruan perkotaan sedang dilakukan di kota-kota Turki tetapi tidak terjadi cukup cepat.
Menteri Kehakiman Turki mengatakan jaksa penuntut telah mulai menyelidiki beberapa bangunan yang runtuh dan menjanjikan dampak hukum jika para ahli mengidentifikasi pengabaian.
Gempa bumi Jumat, yang menurut Survei Geologi AS berkekuatan 7,0, berpusat di Laut Aegea di timur laut pulau Samos. AFAD mengatakan itu mencapai kedalaman sekitar 16 km (10 mil).
Tsunami kecil terjadi di distrik Seferihisar di Izmir, menenggelamkan seorang wanita lanjut usia, dan di pulau Yunani. Guncangan dirasakan di seluruh Turki barat, termasuk di Istanbul, serta ibu kota Yunani, Athena. Ratusan gempa susulan menyusul.
Tim pencari dan penyelamat terus bekerja di sembilan gedung di Izmir saat fajar menyingsing pada hari ketiga. Pada hari Sabtu, seorang ibu dan tiga anaknya ditarik ke tempat aman setelah terjebak selama hampir 18 jam di bawah sebuah bangunan di Izmir yang telah diratakan akibat gempa.
Salah satu anak meninggal karena luka-lukanya kemudian di rumah sakit, kata Koca kepada wartawan. Tim penyelamat terus berupaya untuk membebaskan anak keempat wanita itu. Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan sekitar 18.000 orang di barat laut Turki. Gempa bumi juga sering terjadi di Yunani.
Gempa itu terjadi ketika Turki sedang berjuang dengan kemerosotan ekonomi dan pandemi virus korona. Sejauh ini, lebih dari 10.000 orang yang terinfeksi virus tersebut telah meninggal di Turki.