Polisi Memburu Orang-orang Bersenjata di Jalan-jalan Wina Setelah Serangan Teroris
"Polisi kami akan bertindak tegas terhadap para pelaku serangan teror menjijikkan ini," ujarnya. “Kami tidak akan pernah diintimidasi oleh terorisme dan kami akan memerangi serangan ini dengan segala cara”.
Menteri dalam negeri Austria, Karl Nehammer, menyebut insiden itu sebagai "serangan teror yang nyata". Dia mengatakan kepada ORF: "Saya dapat memastikan bahwa ada beberapa yang terluka dan mungkin juga ada kematian di antara mereka."
Di antara mereka yang terluka adalah seorang petugas polisi. Media lokal melaporkan bahwa penembakan terjadi di dekat sinagoga utama Wina, tetapi polisi belum memastikan apakah itu sasarannya. Pemimpin komunitas Yahudi Oskar Deutsch mengatakan di Twitter tidak jelas apakah sinagoge dan kantor yang bersebelahan telah menjadi target, menambahkan bahwa mereka ditutup pada saat itu.
Penembakan dimulai pada saat bar dan restoran dipenuhi pelanggan, hanya beberapa jam sebelum penguncian virus corona mulai berlaku pada tengah malam waktu setempat (23:00 GMT).
"Ada polisi di mana-mana, pusat kota ditutup," kata Thomas Mayer, Editor Eropa di surat kabar Der Standard Austria kepada Al Jazeera. “Masalahnya adalah ada begitu banyak orang yang pergi ke restoran dan bar untuk bersenang-senang di malam terakhir sebelum penguncian (dan sekarang) orang-orang ini tidak bisa pulang.”
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan dia melihat setidaknya satu orang menembakkan tembakan ke orang-orang yang duduk di luar jeruji jalan di bawah jendelanya. "Mereka menembak setidaknya 100 peluru di luar gedung kami," katanya kepada kantor berita The Associated Press. “Semua bar ini memiliki meja di luar,” katanya.