Benarkah Dry Cleaning Bisa Membasmi Virus Covid-19, Ini Alasannya...
RIAU24.COM - SEJAK dunia dilanda pandemi Covid-19, berbagai informasi tentang cara mencuci tangan, membersihkan rumah bahkan mencuci pakaian pun disediakan untuk memastikan wabah tersebut dapat diberantas.
Namun, bagaimana dengan dry cleaning ? Apakah lebih efektif membunuh virus, kuman dan bakteri yang menempel pada pakaian?
Sebelum membuat kesimpulan, perlu dipahami bagaimana proses dry cleaning dilakukan.
Tidak ada indikasi bahwa ada satu metode terbaik dibandingkan yang lain tentang cara mencuci pakaian untuk membunuh virus. Proses 'dry cleaning' sendiri sebenarnya dicuci menggunakan pelarut kimiawi, biasanya perkloretilena sebelum pakaian dikeringkan.
Menurut ahli penyakit menular Peter Chin Hong, bahan kimia yang digunakan tidak membunuh virus melainkan efek dari suhu tinggi yang digunakan dalam proses tersebut. “Suhu panas yang digunakan saat menggosok atau menekan kain selama proses dry cleaning bisa membunuh virus dan kuman yang menempel. Panas adalah 'musuh' virus,” ujarnya.
Berdasarkan penelitian terbaru tentang metode pencucian pakaian dan Covid-19, tidak ada indikasi bahwa ada metode yang lebih baik dari yang lain.
Di sisi lain, proses pencucian dengan suhu yang tepat dapat membunuh kuman dan virus. Suhu air yang tepat dapat membunuh virus alih-alih teknik pencucian.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, virus flu akan mati pada suhu di atas 75 derajat Celcius sedangkan untuk membunuh virus Covid-19 pada kain dianjurkan pada suhu 60 derajat Celcius selama 20 menit.
"Tidak ada bukti bahwa dry cleaning lebih baik atau kurang efektif dalam membunuh virus corona dibanding mencuci tangan atau mesin cuci di rumah," ujarnya.
Dengan kata lain, kita tidak harus membawa pakaian ke tempat cuci kering untuk membunuh virus.
Sebaliknya, bisa dilakukan di rumah, selama Anda menggunakan deterjen bubuk secukupnya dan menggunakan air dengan suhu yang tepat untuk membunuh kuman dan virus.