Adakan IOG 2020 Secara Virtual, SKK Migas Targetkan 5.000 Investor Luar Negeri Ikut Andil
RIAU24.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2-4 Desember 2020 akan mengadakan 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas atau IOG 2020.
Wakil Kepala SKK Migas yang juga Ketua Steering Committee IOG 2020, Fatar Yani Abdurrahman menyebutkan jika kegiatan itu dilakukan untuk merangkul seluruh pemangku kepentingan agar memiliki pemahaman yang sama terkait visi jangka panjang SKK Migas, yakni mengawal keberlangsungan realisasi target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Dengan adanya acara ini, pihaknya sendiri menargetkan sebanyak 5.000 peserta dapat tergabung dalam forum tersebut. "Baik dari pemerintah selaku pemegang kebijakan, pelaku bisnis hulu migas nasional dan internasional, akademisi, termasuk awak media," ucap Fatar saat telekonferensi virtual hari ini.
"Dengan adanya visi SKK Migas dapat menjadi visi bersama bagi seluruh pemangku kepentingan yang berada di industri hulu migas. Tidak mungkin SKK Migas berjalan sendirian," kata dia.
Pada kesempatan itu, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Lucky Yusgiantoro menyebutkan ada empat tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut.
"Tujuan kegiatan ini adalah pertama untuk menarik investasi. Identifikasi kebijakan dan strategi untuk menarik investasi di industri hulu migas di kondisi pasar dunia yang sangat kompetitif," ujarnya.
Kemudian yang kedua adalah meningkatkan kolaborasi. Disebutkannya, tujuan yang kedua ini adalah mengidentifikasi tantangan dan membuat inisiatif untuk mendorong kolaborasi antara investor dan pemangku kepentingan.
"Ketiga execute 10 key pillars IOG 4.0. Merinci program charter dengan masukan dari pemangku kepentingan dan mengindentifikasi hal-hal yang dapat mempercepat pelaksanaan program charter," jelasnya.
Terakhir adalah, reward atau penghargaan. "Kita juga memberikan penghargaan kepada KKKS untuk pencapaian kinerja di industri hulu migas. ada beberapa kategori mulai teknis dan non teknis," tuturnya.