Dalam pernyataan video selama kunjungannya ke Israel, Menteri Luar Negeri Malawi, Eisenhower Mkaka, menyebut keputusan itu sebagai "langkah berani dan signifikan".
Dia mengucapkan selamat kepada Israel atas normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab dan Muslim di bawah Perjanjian Abraham yang ditengahi Amerika Serikat, termasuk hubungan baru dengan Sudan.
"Saya berharap kedutaan Anda segera dibuka, dan saya yakin lebih banyak pemimpin Afrika akan mengikuti keputusan ini," kata Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, seperti dilansir CNNIndonesia dari Middle East Monitor, Rabu 4 November 2020.
Kemenlu Israel mengatakan kedutaan Malawi diperkirakan akan dibuka pada musim panas 2021.
"Ya, terus berjalan, kedutaan besar di Yerusalem," kata ajudan Presiden Malawi, Lazarus Chakwera, ketika diminta untuk mengonfirmasi keputusan terkait pembukaan kedutaan.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun langkah itu tidak diakui secara internasional. Warga Palestina juga mengincar kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka yang direbut Israel dalam perang pada 1967.
Baca Juga: Jembatan Runtuh Di Brasil, Asam Sulfat Tumpah Ke Sungai Picu Krisis Ekologis
Mengingat status Yerusalem yang disengketakan dan sensitivitasnya dalam konflik Israel-Palestina, sebagian besar negara yang memiliki kedubes di Israel membuka kantor di ibu kota Tel Aviv.