Penelitian Ungkap Seperlima Pasien COVID-19 Menderita Insomnia, Kecemasan dan Demensia
RIAU24.COM - Sebuah studi oleh Universitas Oxford yang diterbitkan dalam jurnal medis, The Lancet, menemukan bahwa pasien yang terinfeksi COVID-19 menderita beberapa gangguan kejiwaan setelah dinyatakan positif terinfeksi.
Itu hampir seperlima dari pasien COVID-19.
Studi Lancet mencapai kesimpulan ini setelah penelitian yang dilakukan pada sebanyak 69 juta orang, 62.354 di antaranya menderita COVID-19.
"Insomnia, demensia dan gangguan kecemasan adalah yang paling umum di antara orang yang terinfeksi COVID-19, bahkan jika mereka tidak memiliki riwayat psikiatris sebelumnya," kata sebuah laporan oleh Hindustan Times.
Studi tersebut menemukan bahwa insomnia, demensia, dan gangguan kecemasan paling umum terjadi pada orang yang terinfeksi oleh virus corona
Demensia paling umum terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
"Di antara gangguan kecemasan, gangguan penyesuaian, gangguan kecemasan umum, dan, pada tingkat yang lebih rendah, gangguan stres pasca-trauma dan gangguan panik adalah yang paling sering terjadi," penelitian menemukan.
Studi mengkhawatirkan lainnya oleh British Medical Journal (BMJ) pada bulan Oktober mengatakan otopsi pasien COVID-19 yang meninggal menunjukkan bukti peradangan di otak.