RIAU24.COM - Seorang polisi polisi dari Gujarat yang merupakan pejuang COVID-19 garis depan telah hancur secara emosional dan finansial, setelah dia kehilangan kedua orang tuanya, dan saudara laki-lakinya karena infeksi dalam rentang lima hari.

Dhawal Rawal, seorang polisi yang ditempatkan di Ahmedabad, kehilangan ibunya karena COVID-19 pada 14 November, dan dua hari kemudian, ayahnya yang juga dinyatakan positif COVID-19 dan sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Sipil.

Ada lebih banyak kabar buruk untuk Rawal yang berduka, karena tiga hari kemudian, dia kehilangan saudaranya yang dirawat karena COVID-19 di rumah sakit swasta di kota.

Rawal yang kehilangan orang yang dicintainya dalam hitungan hari juga berjuang untuk membayar tagihan selangit yang dikeluarkan untuk perawatan mereka.

Kerugian yang diderita Rawal adalah contoh lain dari betapa menghancurkannya virus itu.

Ini juga menjadi pengingat bagi orang lain untuk tetap waspada dan memastikan bahwa mereka tidak membahayakan nyawa mereka sendiri atau orang lain.

Seiring COVID-19 kelelahan, orang-orang semakin melanggar pedoman keselamatan, menempatkan diri mereka dan orang-orang di sekitar mereka dalam risiko, terutama yang berusia lanjut.

Meningkatnya kepadatan di pasar dan tempat umum lainnya juga menempatkan para pejuang garis depan pada peningkatan risiko terinfeksi dan kemudian menyebarkannya kepada orang yang mereka cintai.

Ada juga risiko rumah sakit dan infrastruktur medis lainnya kewalahan karena peningkatan kasus, yang dapat menyebabkan pasien yang sakit kritis ditolak perawatannya.