RIAU24.COM -  Kita semua tahu manfaat olahraga sangat besar. Tetapi apakah kita perlu berlari untuk mendapatkan hasil fisik terbaik, atau apakah kita bisa mendapatkan cukup hanya dengan berjalan pada saat kita berolahraga?

Dalam artikel terbaru di New Scientist, insinyur olahraga Steve Haake mengatakan bahwa mekanisme untuk kedua latihan itu sangat berbeda dan bahwa sebagai spesies, manusia dibangun untuk ketahanan.

Dia mengatakan secara anekdot, berlari dan berjalan menghasilkan jumlah cedera yang sama satu sama lain, meskipun cerita tentang cedera pelari lebih banyak dibicarakan. Tetapi dia mengatakan ada banyak bukti bahwa berlari membantu menurunkan risiko gangguan kesehatan seperti masalah kardiovaskular, diabetes dan stroke, dibandingkan dengan berjalan kaki.

Namun, ada beberapa keberatan.

“Jika Anda berjalan setengah lebih cepat dan dua kali lebih lama (seperti lari), Anda menempuh jarak yang sama, Anda telah melakukan jumlah energi yang sama seperti berlari dalam separuh waktu… risiko (dari masalah kesehatan tersebut) adalah sama. Kuncinya adalah meningkatkan detak jantung Anda, jalan cepat sama baiknya dengan lari lambat, hanya butuh waktu lebih lama untuk sampai ke sana.”

Jadi, meskipun Anda mungkin berpikir berjalan lebih baik untuk Anda daripada berlari atau sebaliknya, Haake mengatakan penting untuk diingat bahwa keduanya adalah pilihan yang lebih aman daripada tidak melakukan apa-apa.

“Jadi, 10, 15 atau 20 menit itu, jika Anda tidak banyak bergerak, adalah 10 menit terpenting dalam hidup Anda, hal itu kemungkinan besar menyelamatkan hidup Anda… Anda ingin 150 menit [jalan cepat] seminggu setidaknya (untuk mengurangi kemungkinan penyakit Anda sebesar 10 persen)."