Mengerikan, Karena Kesaksian Remaja Ini, 100 Ribu Tentara Irak Tewas dan Pecahnya Perang Teluk
RIAU24.COM - Sepanjang sejarah, salah satu pertempuran paling sengit di awal era 1990-an adalah Perang Teluk. Dalam perang tersebut, Irak dibawah pimpinan Saddam Hussein diborbardir habis-habisan oleh Amerika dan tentara Sekutu. Saat itu, Irak dihajar invasi yang dilakukannya terhadap Kuwait.
Selain karena aksi Irak mengangkangi kedaulatan Kuwait, ada kisah yang menjadi salah satu hal yang juga melatari serangan skala besar AS dan sekutu terhadap negara itu.
Kisahnya mengenai seorang remaja 15 tahun yang bersaksi di depan Congressional Human Right Caucus (CHRC). Remaja itu bernama Nayirah al-Sabah.
Nayirah Al Sabah adalah remaja 15 tahun yang mulut bohongnya telah menyebabkan 100 ribu tentara irak mati ditambah lagi karena kebohongannya juga perang teluk akhirnya terjadi.
Nayirah berbohong bahwa tentara Irak pada saat menginvasi kuwait, mereka membunuh bayi dengan cara mengeluarkan bayi-bayi di rumah sakit dari inkubatornya dan membiarkannya meninggal kedinginan.
Disiarkan ke seluruh dunia oleh ABC’s Nightline dan NBC Nightly News, ia mengisahkan kejadian pahit yang terjadi di Kuwait selama pendudukan Irak sambil menitikkan air mata.
Nayirah al-Sabah mengaku melihat tentara Irak masuk ke rumah sakit memindahkan ratusan bayi dari inkubator dan membiarkan mereka mati di lantai.
Kesaksian remaja itu memicu murka AS. Presiden George Bush Sr berkali-kali mengutip pernyataan itu saat menghimpun dukungan dari negara-negara sekutu untuk menggempur Irak.
Alhasil, 700 ribu tentara sekutu menyerbu Kuwait yang dipertahankan oleh 300 ribu personil tentara Irak. Sekutu menamakan aksi yang berlangsung 16-17 Januari 1991 itu sebagai Operasi Badai Gurun. Situasi genting di Kuwait akibat peperangan dua pasukan asing itu berlanjut hingga bulan berikutnya. Sekitar 100 ribu tentara Irak dilaporkan tewas. Pada 27 Februari 1991, Kuwait berhasil dibebaskan sepenuhnya.
Hasil investigasi wartawan ABC, kesaksian remaja yang belajar akting di Hill and Knowlton itu tentang ratusan bayi adalah bohong. Memang benar ada 300 bayi yang meninggal selama invasi Irak atas Kuwait. Namun penyebabnya bukan karena dibiarkan di lantai. Mereka meninggal karena ditinggal para dokter dan perawat yang menyelamatkan diri selama perang berlangsung.
Setelah diketahui lebih lanjut, Nayirah adalah orang yang tidak bisa dipercaya karena ia adalah putri dari duta besar Kuwait untuk Amerika Serikat dan jelas jelas pernyataan yang dibuat oleh Nayirah adalah kebohongan besar yang menyebabkan banyak korban dan hanya ingin menguntungkan 1 pihak dan ingin menjatuhkan irak.