Alat Tes Virus Corona Habis di Gaza Ditengah Ketakutan Terinfeksi COVID-19 yang Terus Menggila
RIAU24.COM - Pejabat kesehatan mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak dapat lagi melakukan tes virus korona di Jalur Gaza karena kurangnya peralatan di tengah lonjakan kasus di wilayah Palestina yang terkepung. Kementerian kesehatan menyerukan tindakan segera "untuk menyediakan peralatan yang diperlukan" untuk menyaring populasi dari virus tersebut.
Satu-satunya laboratorium di wilayah itu yang dapat menganalisis sampel uji COVID-19 telah menghentikan pekerjaannya "karena kurangnya peralatan", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami belum menerima materi pengujian selama empat hari terakhir," kata Ameed Mushtaha, direktur lab. Dia mengatakan kementerian kesehatan meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Otoritas Palestina (PA) untuk segera mengirimkan perbekalan medis ke Gaza.
Tetapi PA, yang mengatur wilayah Palestina di Tepi Barat, menderita karena kekurangan tes dan juga telah meminta lebih banyak kepada WHO. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan Jalur Gaza dapat runtuh jika jumlah kasus terus meningkat.
PA akan menerima vaksin COVID-19 dari COVID-19 Vaccines Global Access Facility (COVAX). Gaza akan mendapat bagian dari itu, tetapi belum diketahui kapan. Pejabat senior Hamas dan mantan menteri kesehatan Bassem Naim mengatakan pihak berwenang biasanya melakukan "antara 2.500 dan 3.000 tes per hari dengan biaya antara $ 75.000 dan $ 100.000".
“Ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan nyawa warga Gaza dan mengatasi krisis,” katanya kepada kantor berita AFP.