Menu

Kisah Program Penanaman Mangrove KLHK di Batas Negara, "Menghadang Ombak Selat Melaka Menjaga Kedaulatan Indonesia''

Siswandi 11 Dec 2020, 11:04
Warga bersama jajaran KLHK di area penanaman mangrove di Muntai Barat, Kabupaten Bengkakis. Foto: int
Warga bersama jajaran KLHK di area penanaman mangrove di Muntai Barat, Kabupaten Bengkakis. Foto: int

Semakin siang, angin laut semakin kencang. Air pun mulai naik pasang. Kelompok masyarakat yang turun ke pantai, mempercepat gerak tangan menanam propagul. Mereka berpacu dengan waktu, sebelum daratan berubah menjadi lautan.

Bibit propagul ditanam, lalu diikatkan ke pancang, agar kuat dan tidak hilang dihantam ombak. Beberapa bibit yang mengalami kerusakan, mereka ganti atau sisipkan dengan yang baru.

''Saya bisa katakan ini adalah kegiatan fenomenal menyelamatkan pulau terluar. Kami sangat berterimakasih pada KLHK atas adanya program ini,'' kata Ketua KPH Bengkalis Pulau, Agus Rianto, menambahkan.

Nurin, Kades Muntai mengatakan program penanaman mangrove KLHK, telah lama menjadi harapan masyarakat yang selama ini menjerit dengan bencana abrasi. Ia mengatakan sudah berkali-kali secara administrasi batas daratan Desa mereka harus diubah, hanya karena sudah berubah menjadi lautan.

''Abrasi di sini bukan lagi fenomena alam biasa, tapi sudah menjadi bencana. Program dari KLHK ini terasa sekali manfaatnya, dan kalau bisa harus terus dilanjutkan serta dibantu oleh Kementerian lainnya, agar tak hilang pulau kami ini nanti karena abrasi,'' pinta Nurin.

Secara Nasional, kegiatan PNM KLHK menjangkau seluas 15.000 ha di 34 provinsi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.

Halaman: 345Lihat Semua