Jack Ma Menghilang Secara Misterius Usai Kritik China, Pakar Politik Dunia Sebutkan Hal Ini
RIAU24.COM - Miliarder China yang juga pendiri Alibaba, Jack Ma, saat ini dikabarkan menghilang secara misterius. Kondisi itu terjadi setelah sebelumnya ia sempat mengkritik pemerintah China.
Kabar tentang hilangnya Jack Ma, mulai muncul setelah ia tidak hadir dalam acara reality show di televisi bertajuk Africa's Business Heroes. Sebuah acara yang ibaratnya Dragon's Den untuk para pebisnis.
Seharusnya, Jack Ma bertindak sebagai salah satu juri dalam acara tersebut. Tapi ketika acara itu tayang, posisi pria 56 tahun tersebut malah digantikan sosok lain. Tak hanya itu, foto Jack Ma juga sudah menghilang dari situs acara tersebut. Jack Ma juga tidak nongol dalam video promosi.
Kondisi sangat bertentangan dengan sebelumnya. Di mana Jack Ma mencuit di akun Twitternya, bahwa ia tidak sabar untuk bertemu dengan para kontestan.
Sejauh ini, juru bicara Alibaba mengatakan, ketidakhadiran Jack Ma dalam acara itu dikarenakan adanya jadwal yang bentrok.
"Karena jadwal yang bentrok, Tuan Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panelis juri final Africa's Business Heroes tahun ini," ujar juru bicara tersebut, seperti dilansir the sun, Senin 4 Januari 2021.
Sebelum menghilang secara misterius, salah satu orang terkaya di China itu sempat mengkritik sistem keuangan China. Itu terjadi ketika otoritas China melakukan investigasi anti-monopoli untuk perusahaannya.
Bulan lalu, otoritas China menangguhkan penawaran awal untuk perusahaan keuangan Ant, unit Alibaba, sebesar 37 miliar dolar AS ke bursa.
Dilansir kembali oleh rmol, kabar menghilangnya Jack Ma menjadi sorotan bagi banyak pihak. Termasuk sejumlah pakar politik dunia.
Matt Stoller dari American Economic Liberties Project dalam akun Twitter-nya, @matthewstoller mengatakan, kemungkinan Jack Ma tidak menghilang.
"Miliarder China Jack Ma menghilang usai mengkritisi pemerintah China. Wow. Ini seperti pemerintah AS menculik Jeff Bezos atau Mark Zuckerberg untuk memberikan mereka pelajaran," cuitnya.
"Setelah membaca ulang berita-berita ini, saya tidak yakin dia hilang. Diduga hilang. Dia bisa saja tidak terlihat oleh publik karena alasan politik," cuitnya lagi.
Sementara itu, Presiden Eurasia Group Ian Bremmer membandingkan Jack Ma dengan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang baru-baru ini diduga diracun.
"Jack Ma yang sekarang hilang telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan mengecewakan orang-orang yang sangat berkuasa daripada siapa pun di planet ini," kata Bremmer.
"Sebenarnya itu tidak ilegal. Tapi seperti pengalaman Navalny, itu sangat berbahaya," ujarnya. ***