Jeong In, Bayi Berusia 16 Bulan yang Tewas Disiksa Secara Brutal Oleh Orang Tua Angkatnya, Tagar 'Sorry Jung In' Jadi Trending
RIAU24.COM - Baru-baru ini tagar Sorry atau I'm sorry Jung In Ah' tengah menjadi trending di kalangan publik serta artis Korea. Hal ini rupanya menyusul kejadian menghebohkan terkait kematian bayi kecil berusia 16 bulan yang tewas di tangan keluarga tiri yang mengadopsinya.
Melansir dari AllKpop, bayi Jung In Ah diketahui meninggal dunia usai dianiaya oleh kedua orang tua angkatnya. Dalam laporan yang ditayangkan di acara SBS 'Unanswered Question', ibu angkat Jung In mulai melecehkan dan menyiksanya sebulan usai Jung In diadopsi keluarganya.
Setelah Jung In meninggal dunia di ruang gawat darurat pada 2020 lalu, orang tua angkatnya memberikan pernyataan bahwa bayi itu meninggal karena kecelakaan.
Namun, tim medis mengklaim bahwa tubuh memar, tulang kecil yang patah, perut berlumuran darah karena kerusakan organ bukan karena murni kecelakaan semata. Karena ketika meninggal, tubuhnya penuh dengan memar, banyak tulang patah dan ada luka di kepalanya. Dia juga menderita tiga kali serangan jantung di rumah sakit dan dokter tidak bisa menyadarkannya. Akibatnya, pekerja rumah sakit melaporkan kembali adanya dugaan kekerasan yang diterima Jeong-in kepada polisi.
Hasil otopsi menyebutkan bahwa Jeong-in meninggal karena pendarahan internal yang serius pada organnya yang disebabkan oleh tekanan kuat oleh seseorang. Dan setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya pihak kepolisian mendapatkan bahwa orang tua angkatnya yang melakukan kekerasan terhadap Jeong-in, satu bulan setelah diadopsi.
Kehebohan kasus ini dicurigai demi mendapatkan uang polis asuransi yang besar. Pada bulan November 2020, Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul mendakwa ibu angkatnya atas tindakan pembunuhan yang tidak disengaja dan kelalaian yang dilakukan oleh ayah angkatnya.
Hingga kasus ini kembali dimunculkan ke publik, kedua orang tua angkat Jung In telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menjalani persidangan pada 13 Januari mendatang.
Pihak Asosiasi Pencegahan Pelecehan Anak Korea pun melakukan kampanye dengan tagar Sorry Jung In atau I'm Sorry Jung In di media sosial untuk mendapat perhatian dari dunia.
Kasus ini menyita perhatian dari kalangan selebriti seperti Jimin BTS, Bae Ji Hyun, Seo Hyo Rim, Hwang In Young, Han Chae Ah dan mantan pelatih sepak bola Cha Beoim Geum.
Mereka menyerukan agar kasus kekerasan pada bayi Jung In tidak diabaikan dan orang tua angkat bayi tersebut harus mendapat hukuman yang berat.
Diketahui sebelum meninggal, Jeong-in telah menerima banyak kekerasan brutal oleh orang tua angkatnya. Namun pihak kepolisian cenderung lambat dalam menanggapi tiga laporan dugaan kekerasan pada sang bayi malang.
Jeong-in meninggal pada 20 Oktober 2020, hanya 271 hari setelah dia diadopsi oleh orang tua angkatnya. Diketahui, orang tua angkatnya secara brutal menganiaya Jeong-in selama berbulan-bulan. Seorang guru yang bekerja di daycare membuat laporan pertamanya tentang dugaan penganiayaan anak ke Kepolisian Yangcheon, Mei 2020 setelah dia menemukan memar di tubuh Jeong-in. Namun, orang tuanya memberitahu polisi bahwa mungkin mereka telah memijat bayi itu terlalu keras hingga memar, lalu polisi menutup kasusnya.
Bulan Juni 2020, polisi menerima laporan bahwa Jeong-in ditinggalkan sendirian di dalam mobil yang diparkir.
Orang tua angkatnya menahan Jeong-in dirumah dari bulan Juli hingga September 2020, dia hanya muncul di Daycarenya enam kali.
Bulan September 2020, seorang dokter anak yang merawat Jeong-in melaporkan dugaan kekerasan yang dia curigai usai memeriksa tubuh Jeong-in kepada polisi. Dalam kedua kasus tersebut, polisi menutup penyelidikan dengan mengatakan mereka tidak dapat menemukan bukti lengkap.