Mengenal Lebih Jauh Tentang Kelumpuhan Saat Tidur dan Penyebabnya
RIAU24.COM - Anda bangun di tengah malam. Anda mencoba untuk bergerak tetapi tubuh Anda tidak merespon. Anda mengira itu mimpi, tetapi Anda jelas menyadarinya. Anda mencoba untuk meminta bantuan tetapi Anda tidak dapat bersuara. Jadi Anda berbaring di tempat tidur Anda, namuan merasa jika ada orang asing di tubuh Anda sendiri.
Selamat, Anda pernah mengalami kelumpuhan tidur. Meskipun merupakan fenomena yang belum pernah didengar kebanyakan orang, hingga 7,6% orang menderita kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup mereka, bahkan jika kita mungkin tidak dapat mengingatnya nanti.
Kami akan membahas beberapa data tentang gangguan misterius ini dan ingin membagikannya kepada Anda.
Apa itu sleep paralysis (kelumpuhan saat tidur)
Kelumpuhan tidur adalah keadaan di mana seseorang dalam keadaan sadar tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara. Ini biasanya terjadi selama salah satu dari 2 transisi: saat Anda tertidur atau bangun. Seseorang mengalami sensasi kelumpuhan dan perasaan berat, seperti seseorang atau sesuatu yang sangat berat duduk di atasnya. Biasanya disertai halusinasi, yang membuat situasinya jauh lebih menakutkan.
Anda kehilangan kendali atas tubuh Anda.
Tidak peduli seberapa keras Anda berusaha, jika Anda mengalami sleep paralysis, tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk membangunkan tubuh Anda. Beberapa orang dapat menggerakkan jari tangan atau kaki mereka, menyebabkan mereka akhirnya bangun. Orang sering menggambarkannya sebagai "pengalaman keluar tubuh". Kelumpuhan tidur dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Anda mengalami mimpi buruk dan halusinasi.
Gejala utama kelumpuhan tidur termasuk halusinasi dan mimpi buruk. Namun, ini sangat berbeda dengan mimpi yang Anda lihat saat Anda tidur. Nyatanya, "halusinasi" ini terjadi ketika pikiran Anda waspada dan Anda merasa terjaga. Ini membuat situasi dua kali lebih meresahkan.
Saat lumpuh, orang cenderung melihat sosok bayangan dan mendengar suara seram. Terkadang hal itu sejalan dengan perasaan diseret dari tempat tidur, terbang, atau getaran yang mengalir di seluruh tubuh. Keputusasaan juga ikut bermain dan kita mulai kehilangan kendali dan panik. Tidak heran jika kita mungkin menderita perasaan cemas tambahan saat mereka tidak bisa berteriak atau bergerak.
Orang-orang tampaknya telah memperhatikan kelumpuhan tidur sejak zaman kuno. Ada banyak cerita dan legenda dari seluruh dunia yang menggambarkan sesuatu yang sangat mirip dengan kondisi ini. Orang kebanyakan melihatnya sebagai semacam kerasukan setan - atau bahkan penculikan oleh alien.
Contoh penting terkait kelumpuhan tidur adalah lukisan Renaisans oleh seniman Swiss Henry Fuseli. Di dalamnya, setan ditampilkan duduk di dada seorang wanita yang terkena kelumpuhan tidur, melambangkan tekanan yang kuat.
Mengapa itu terjadi
Saat kita tidur, tubuh kita masuk dan keluar dari tidur REM (rapid eye movement). Otak kita mengirimkan perintah ke otot kita untuk rileks, dan kita memasuki keadaan atonia. Keadaan ini diperlukan untuk membatasi gerakan fisik kita sehingga kita tidak akan mewujudkan impian kita. Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika tubuh kita mengalami masalah saat melakukan transisi itu. Kita sudah bangun, tapi otot kita gagal keluar dari atonia.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan tentang halusinasi. Salah satunya adalah bahwa bagian otak kita yang bertanggung jawab atas ketakutan dan emosi sangat aktif dalam REM. Ini berfungsi, sementara tidak ada yang menunjukkan bahaya. Jadi otak kita membuatnya dan muncul dengan bayangan dan suara yang menyeramkan.
Faktor yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.
Kelumpuhan tidur adalah kejadian alami secara keseluruhan. Itu bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi kesehatan. Tetapi para ilmuwan mengidentifikasi beberapa keadaan yang terkait dengan peningkatan risiko kelumpuhan tidur. Diantaranya adalah:
- Tidur yang buruk.
Ini termasuk pola tidur yang jarang dan juga berbagai gangguan tidur, seperti insomnia, narkolepsi, dan kurang tidur. Juga dicatat bahwa kelumpuhan tidur biasa terjadi pada pekerja shift. - Tidur dalam posisi terlentang.
Anehnya, tidur telentang menjadi faktor utama dalam kelumpuhan tidur. Itu membuat orang yang tidur lebih rentan karena peningkatan tekanan pada paru-paru dan saluran udara. - Genetika.
Ya, itu terjadi dalam keluarga. Kelumpuhan tidur bisa diwariskan. - Masalah mental.
Hubungan antara kelumpuhan tidur dan kesehatan mental belum dieksplorasi, tetapi statistik menunjukkan bahwa orang dengan trauma, PTSD, dan berbagai kecemasan cenderung mengalami kelumpuhan tidur.
Bagaimana menghadapinya
Tidak dapat disangkal bahwa kelumpuhan tidur adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengganggu, tetapi tidak membawa bahaya nyata karena tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh fisik. Dan, meskipun kedengarannya tidak menyenangkan, tidak ada pengobatan untuk saat ini. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk mengadopsi kebiasaan tidur yang lebih sehat. Sebagai contoh:
- Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
- Tidak mengkonsumsi kafein atau zat sebelum tidur.
- Hindari tidur telentang atau tengkurap.
- Jauhkan barang elektronik dari kamar tidur.
- Tetapi yang paling penting adalah tetap tenang, karena menjadi tenang dan tidak panik adalah kuncinya!
Bagaimana cara Anda mengatasi kurang tidur? Jika Anda pernah mengalami gangguan tidur, ceritakan kisah Anda kepada kami!