23 Tahun Jatuhnya Pesawat Silk Air di Sungai Musi, Pilot Bunuh Diri Bersama Ratusan Penumpang Karena Terlilit Hutang
Tsu Way Ming, pilot Silk Air MI185 yang berasal dari Singapura dan kopilot Duncan Ward dari Selandia Baru. Dikutip dari New York Times, Tsu Way Ming telah menderita kerugian besar di pasar saham sebelum pesawat itu terjatuh. Laporan polisi Singapura pun menambahkan jika Tsu juga tengah diterpa masalaah keuangan. Ia menderita kerugian dari perdagangan saham di Singapura senilai 2,25 juta dolar Singapura, 15 hari sebelum kecelakaan, yang menyebabkan Tsu mempunyai hutang sebesar 118 ribu dolar Singapura.
Selain itu, ada catatan jika Tsu sempat membuat polis asuransi untuk istri dan anaknya jika ia mengalami kematian atau cacat permanen. Polis pertama dibayar pada 16 Desember dan mulai berlaku pada 19 Desember, tepat saat hari peristiwa jatuhnya pesawat. Selain itu, Kapten Tsu yang merupakan mantan pilot dan instruktur pesawat A-4 Skyhawk Angkatan Udara Singapura, memiliki pengalaman dengan pesawat tersebut selama kurang lebih 20 tahun. Selama kariernya, ia pernah mengalami musibah, yaitu kehilangan 4 teman satu skuadronnya ketika latihan terbang rutin, setahun sebelum kecelakaan.
Kecelakaan itulah yang diduga berdampak pada psikologis dan mengubah kepribadian Tsu yang berujung pada kecelakaan pesawat Silk Air tersebut pada tahun 1997 tersebut. Namun pihak Silk Air membantah serangkaian hasil investigasi yang keluar dan mengatakan bahwa pesawat mereka, Silk Air 185 jatuh karena murni gangguan listrik pada mesin pesawat.