Pihak Berwenang Sebut Pesawat Sriwijaya Air Kemungkinan Pecah Saat Menabrak Laut
RIAU24.COM - Penerbangan Sriwijaya Air jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara utama Jakarta, dengan pihak berwenang berharap penyelaman laut Jawa hari ini akan melihat kotak hitam kokpit tertutup. Penyelidik dilaporkan sedang mengerjakan teori bahwa pesawat itu pecah akibat benturan dengan air. SJ 182 sedang menuju penerbangan domestik ke Pontianak di pulau Kalimantan, sekitar 460 mil dari ibu kota, pada hari Sabtu sebelum menghilang dari layar radar empat menit setelah lepas landas.
Pihak berwenang menunjuk area tempat perekam data berada pada hari Minggu saat mereka mengangkat bongkahan pesawat Boeing 737-500 dari dasar laut. Tim penyelamat juga menemukan bagian tubuh manusia dan barang pribadi penumpang.
Salah satu penyelam angkatan laut di atas kapal penyelamat mengatakan, “Kita bisa mempersempit area pencarian hari ini menjadi 200 hingga 500 meter dari lokasi titik,” ujarnya kepada saluran Kompas TV.
"Pada hari pertama, kami telah menjelajahi 1,5 kilometer hingga 1 kilometer [dari koordinat utama]. Kami telah melihat melalui area terluar sekarang."
Nurcahyo Utomo, penyidik di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan pihak berwenang berharap menemukan kotak hitam hari ini. Dia mengatakan jet tersebut mungkin masih utuh sebelum menghantam air, mengingat puing-puing yang ditemukan sejauh ini telah tersebar di daerah bawah air yang relatif sempit.
"Kami tidak tahu pasti, tapi jika kami melihat puing-puingnya, mereka tersebar di area yang tidak terlalu luas. Itu mungkin pecah ketika menghantam perairan karena jika memang meledak di udara, puing-puing akan tersebar lebih luas," tambahnya.