Catat, Ini 4 Etika Membuat Konten yang Harus Dipatuhi oleh YouTuber
Masih ingat dengan konten Rey Utami dan Benua yang membahas tentang Ikan Asin dengan menghadirkan bintang tamu Galih Ginanjar? Tentu ya, karena postingan YouTube tersebut, Indonesia dihebohkan dengan ikan asin sampai Galih Ginanjar, sang narasumber sendiri sekarang harus mendekam di penjara.
Dalam hal ini, Rey Utami sebagai pemilik channel mengatakan bahwa program tersebut diberi judul ‘Mulut Sampah’, di mana setiap orang yang ia undang menjadi narasumber bisa nyampah seenaknya dalam video tersebut. Galih Ginanjar sendiri akhirnya mencemarkan nama baik mantan istrinya, Fairuz A.Rafiq. Hal tersebut tak hanya membuat keluarga Fairuz sendiri yang kesal tetapi juga netize satu Indonesia. Alhasil, Rey Utami, Pablo Benua, dan Galih Ginanjar sendiri yang menanggung akibatnya.
Jangan demi adsensa saja, semua aturan dan tata krama dilanggar ya
Kembali lagi ke beberapa poin di atas, sudah tentu para YouTuber membuat konten agar mereka semakin dikenal oleh banyak orang, memperbanyak subscriber, dan pastinya mendapatkan banyak uang dari adsense yang ada. Tak ada yang salah juga dengan adense ini, selama tidak keluar dari tata krama yang ada.
Sebagai YouTuber, secara tidak langsung kamu sudah masuk dalam jajaran public fugure, yang seharusnya memberikan hal-hal yang baik dan menghibur untuk para subscriber. Kalau dunia YouTuber diisi oleh konten sampah yang tidak penting seperti merusak nama baik orang, menjelekkan brand tertentu, melakukan hal merusak dan yang tak penting, ke depannya akan banyak YouTuber baru yang melakukan hal serupa. Jangan hanya utamakan adsense, tapi juga konten yang berkualitas, ya.
Memvideokan aktivitas vandalism, pengrusakan, dan hal lain yang menjadi kontroversi banyak orang