Dikhianati Sang Presiden, Seorang Penyerbu Capitol Siap Bersaksi Lawan Donald Trump di Sidang Pemakzulan
RIAU24.COM - Seorang pelaku penyerbuan gedung US Capitol bernama Jacob Chansley bersedia bersaksi melawan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sidang pemakzulan yang akan digelar bulan depan.
Jacob beralasan dirinya hadir karena merasa dikhianati dan ditipu oleh Trump ketika aksi yang meminta pengampunan dari Trump tetapi ketika itu tidak terjadi, sehingga Jacob merasa dikhianati dan ditipu oleh presiden.
Chansley mengklaim dia menghadiri kerusuhan 6 Januari atas permintaan presiden agar semua 'patriot' datang ke Washington pada 6 Januari.
"Dia sangat menyesal tidak hanya ditipu oleh presiden tetapi dengan berada dalam posisi di mana dia membiarkan penipuan itu menempatkannya dalam posisi untuk membuat keputusan yang seharusnya tidak dia buat,"kata pengacaranya Albert Watkins kepada Associated Press yang dinukil New Zealand Herald, kemudian dikutip Sindonews. Jumat (29/1/2021).
Jacob Chansley, yang juga dikenal sebagai "QAnon Shaman", menarik perhatian saat peristiwa penyerbuan gedung US Capitol terjadi. Ia tampil bertelanjang dada dengan mengenakan hiasan kepala bertanduk.
"Jacob Chansley bersedia hadir di pengadilan pemakzulan Trump pada Februari,"ujar Watkins
Lebih dari seminggu setelah Donald Trump meninggalkan Gedung Putih, menghancurkan harapan mereka bahwa dia akan mengekspos komplotan rahasia di seluruh dunia tentang pedofil pemuja setan, beberapa pengikut QAnon telah mengarang cerita yang lebih rumit untuk menjaga kepercayaan mereka tetap hidup.
Namun, beberapa yang lainnya beralih ke terapi dan membuat kelompok diskusi online membicarakan kerusakan yang terjadi ketika keyakinan mereka bertabrakan dengan kenyataan.