Bukannya Mendapat Vaksin Polio, Belasan Anak-Anak di Maharashtra Justru Diberi Cairan Pembersih, Begini Kondisinya...
RIAU24.COM - Tragis, petugas kesehatan yang ditempatkan di bilik polio di distrik Yavatmal memberikan 12 anak di bawah usia lima tahun caian pembersih alih-alih obat polio. Insiden mengerikan tersebut terjadi pada hari Minggu.
Anak-anak yang berasal dari Desa Kapsi Kopri di Kecamatan Ghatanji Tehsil itu mulai muntah-muntah dan menunjukkan gejala tidak nyaman setelah diberikan obat tetes. Semuanya dibawa ke bangsal anak dari Government Medical College and Hospital di Yavatmal. Dokter menyampaikan kepada TOI bahwa kondisi anak-anak tersebut stabil dan terus dipantau.
zxc1
Para orang tua dari anak-anak tersebut menuduh petugas kesehatan di stan tersebut enggan memindahkan mereka ke rumah sakit dan berusaha menutupi masalah tersebut. Tetapi mereka harus memberi tahu senior mereka setelah tiga dari anak-anak itu terus menerus muntah.
Purushottam Meshram, yang putranya Ansh dan Harsh termasuk di antara 12 anak, mengatakan bahwa awalnya, petugas kesehatan bersikap santai tentang kejadian tersebut. “Mereka memanggil kami kembali dari rumah setelah beberapa waktu dan memberikan dosis polio kepada anak-anak saya. Namun mereka tidak mengungkapkan alasan dibalik pemberian itu lagi. Kami baru menyadari kesalahan mereka saat anak-anak kami mulai muntah, ”katanya.
Ketika empat dari 12 anak mulai menunjukkan gejala seperti muntah dan pusing, petugas yang bertugas membawa mereka ke Puskesmas setempat. Tetapi, setelah beberapa tekanan dari sarpanch Yuvraj Marape dan penduduk desa lainnya, mereka memulai proses untuk memindahkan anak-anak ke Yavatmal. Akhirnya, semua anak dipindahkan ke Government Medical College & Hospital (GMCH) atau Rumah Sakit Pemerintah India di Chandigarh tak lama setelah Minggu tengah malam.
Kolektor distrik Yavatmal M Devender Singh berbicara kepada orang tua dari anak-anak yang terkena dampak di GMCH. Penyelidikan pun dilakukan. Panchal mengatakan kepada pada Senin malam bahwa petugas kesehatan yang ditempatkan di stan akan ditangguhkan.
“Saya menerima laporan penyelidikan awal dari petugas kesehatan kabupaten (Dinkes) di mana dia menyatakan bahwa petugas kesehatan masyarakat, pekerja Asha dan anganwadi sevika bersalah karena lalai. Mereka akan segera ditangguhkan dan tindakan lebih lanjut akan diambil setelah penyelidikan,” kata Panchal menambahkan bahwa pejabat yang bertugas tidak memberi tahu para senior hingga Minggu malam.
Menteri wali distrik Sanjay Rathod mengatakan dari Mumbai bahwa dia telah meminta CEO ZP untuk menyelidiki masalah tersebut dan mengambil tindakan terhadap karyawan yang bersangkutan.