RIAU24.COM - Bill Gates, telah menjelaskan bagaimana dunia harus merespons setelah pandemi virus corona mempengaruhi miliaran orang. Dia baru-baru ini mengungkapkan ada dua tantangan lebih lanjut yang dihadapi Bumi ketika pulih dari Covid-19 - perubahan iklim dan bioterorisme.

Dalam buku barunya, dia menjelaskan 'jawaban yang jelas' untuk apa yang harus dilakukan orang secara kolektif selama dekade berikutnya. Dia mengungkapkan mengapa manusia perlu mengurangi emisi karbon hingga nol, dan bagaimana menanggapinya setelah pandemi akhirnya berakhir di masa depan.

Dia mengatakan 51 miliar gas rumah kaca ditambahkan ke atmosfer setiap tahun, tetapi Bumi harus menargetkan nol untuk menghentikan pemanasan dan efek terburuk terjadi. Ia menggunakan analogi iklim sebagai bak mandi yang perlahan-lahan terisi air, meskipun alirannya melambat, tetap saja meluap.

Dia mengakui satu-satunya tujuan yang masuk akal adalah mengurangi emisi hingga nol. Dia menulis di The Guardian: "Ini kedengarannya sulit, karena memang demikian. Ambil tahun terakhir ini: aktivitas ekonomi telah melambat begitu banyak, karena Covid-19, sehingga dunia akan mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca."

Tetapi pengurangannya akan menjadi sekitar lima persen, yang berarti miliaran ton karbon masih akan dilepaskan. Meskipun jutaan orang telah meninggal karena Covid-19 dan puluhan juta tidak bekerja atau tinggal di rumah, angka itu masih tidak melebihi lima persen.

Gates menyebut dirinya 'utusan yang tidak sempurna' dan bahwa dia "tidak dapat menyangkal menjadi orang kaya yang punya pendapat", tetapi ahli teknologi yang sama memprediksi virus corona bertahun-tahun sebelum virus itu melanda seluruh planet.