Menu

Pupus Sudah Harapan, Indonesia Dipastikan Gagal Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Siswandi 26 Feb 2021, 01:09
Logo Olimpiade. Foto: reuters
Logo Olimpiade. Foto: reuters

RIAU24.COM -  Ambisi Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032 mendatang, dipastikan gagal. Boro-boro direspon, Komite Olimpiade Internasional (IOC) ternyata memberikan tawaran jalur khusus kepada Kota Brisbane. Kota ini adalah ibu kota negara bagian Queensland di Australia. Indonesia sendiri mengajukan Kota Jakarta sebagai tuan rumah untuk iven olahraga kelas dunia tersebut. 

Keputusan tersebut diambil Komisi Penentu Tuan Rumah Olimpiade Musim Panas, yang ditugaskan untuk menilai sejumlah kota yang mengajukan diri sebagai tuan rumah tahun 2032. Ternyata, Dewan Eksekutif IOC pun mendukung keputusan komisi tersebut yang merekomendasikan Kota Brisbane.

Namun menurut Ketua Komisi Penentu Tuan Rumah Olimpiade Musim Panas, Kristin Kloster Aasen, keputusan itu tidak berarti Brisbane langsung resmi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Sebab, pihaknya hanya merekomendasikan. Sedangkan yang akan meresmikannya adalah IOC sendiri.

Lalu apa alasan pihaknya mengusulkan Brisbane? 

"Ini adalah proyek yang sangat maju yang berjalan sangat baik, menurut kami. Mereka memiliki rencana induk yang luar biasa. Itu ditandai dengan proyek yang telah dibuat selama beberapa tahun dengan dukungan tinggi dari pemerintah," ungkap Aasen. 

"Legacy plan mereka bagus, begitu venue plan yang sangat bagus. Selain itu, masih banyak hal yang bagus lainnya yang membuat kami ingin mengedepankan mereka," tambahnya, dilansir viva yang mengutip Sydney morning herald, Kamis 25 Februari 2021.

Keputusan untuk menjadikan Brisbane sebagai tuan rumah pilihan pertama Olimpiade 2032, diumumkan langsung Presiden IOC Thomas Bach.

"Setelah diskusi yang mendalam, kami secara aklamasi menyetujui rekomendasi tersebut. Berdasarkan keputusan ini, komisi mulai melakukan diskusi dengan pejabat di Brisbane dan Komite Olimpiade Australia mengenai tuan rumah Olimpiade 2032," tutur Bach, dalam jumpa pers di markas IOC di Swiss, Rabu kemarin.

Senada dengan Aasen, IOC pun menyatakan baru akan memutuskan tuan rumah Olimpiade 2032 setelah diskusi dilakukan. Kemudian, mereka membawa hal tersebut untuk di sidang IOC yang kemungkinan digelar pada tahun 2022.

Untuk diketahui, Jakarta merupakan salah satu dari sejumlah kota yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Selain Jakarta, sejumlah kota juga ikut mengajukan diri. Di antaranya Mumbai (India), Madrid (Spanyol), Doha (Qatar), Budapest (Hungaria) dan Istanbul (Turki).

Jika nantinya Brisbane mendapat dukungan dari seluruh anggota IOC, maka kota ini akan menjadi kota kedua yang dipilih menjadi tuan rumah lewat cara yang tidak konvesional. 

Di tahun 2017, Paris (Prancis) dan Los Angeles (Amerika Serikat) dipilih menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2024 dan 2028. Saat itu, IOC mengubah aturannya sendiri dengan memutuskan tuan rumah dua kota sekaligus.

Proses ini direvisi lagi tahun 2019 guna mempercepat pemilihan tuan rumah 2032. IOC membentuk panel bagi setiap penyelenggaraan Olimpiade musim panas dan musim dingin. 

Panel tersebut kemudian mengadakan dialog dengan kota yang berminat jadi tuan rumah. Setelah itu, panel merekomendasikan sebuah kota yang akan dipilih tanpa melalui proses pemungutan suara lagi. ***