RIAU24.COM - Belakangan ini, nama kader PDIP menjadi sorotan karena ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mengenai hal itu, Presidium Gerakan Pro Demokrasi Indonesia, Andrianto penyebab dari maraknya kader PDIP yang korupsi karena Megawati sendiri karena jabatan ketua umum yang diduduki terlalu lama oleh satu orang.

Dia berpendapat, ada dua hal yang beririsan terkait kasus korupsi di tubuh para kader PDIP. Yaitu, PDIP merupakan partai politik yang ngotot terhadap revisi UU KPK, di mana revisi UU dianggap memperlemah kerja KPK.

Kemudian yang kedua adalah, status PDIP sebagai partai politik penguasa membuat banyak kepala daerah bergabung ke partai tersebut.

"Pola rekrutmen yang asal-asalan paling kentara. Apalagi, Ketum PDIP (Megawati Soekarnoputri) yang terlama sehingga tidak ada kaderisasi yang mumpuni. Cenderung feodalistik dan sentralistik," kata Andrianto, Ahad, 28 Februari 2021.

Maka itu, Andrianto berharap ke depan harus ada aturan di UU yang mengatur agar ketua umum partai politik cukup dua kali menjabat.

"Sehingga parpol bisa jadi sumber kaderisasi yang baik," ucap Andrianto seperti dilansir dari Rmol.id.