Sedikitnya, 12 Orang Tewas Dalam Serangan Mematikan di Kongo Timur
RIAU24.COM - Setidaknya selusin penduduk desa tewas dalam serangan semalam di sebuah desa di Republik Demokratik Kongo timur, menurut seorang saksi dan kelompok pemantau dan hak-hak sipil, dalam serangan yang dituduhkan pada kelompok bersenjata Allied Democratic Forces (ADF). .
Orang-orang bersenjatakan pisau dan senjata lainnya menyerang desa Bulongo, sekitar 30km (18 mil) timur kota Beni, Minggu malam. "Ada 12 mayat tergeletak di tanah," Mambo Kitambal, ketua kelompok masyarakat sipil di Bulongo, seperti dilansir dari kantor berita AFP.
“Kami khawatir jumlah korban ini bisa bertambah, apalagi musuh beroperasi selama beberapa jam. Korban dieksekusi dengan beliung dan parang, ”ujarnya.
Dalam sebuah posting Twitter pada hari Senin, organisasi pemantau Kivu Security Tracker (KST) melaporkan pembunuhan sedikitnya 15 warga sipil di Bulongo. "ADF adalah tersangka," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
ADF, milisi Uganda yang aktif di DRC timur sejak 1990-an, tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka dituduh melakukan lusinan serangan pembalasan brutal terhadap warga sipil sejak tentara Kongo memulai operasi melawannya pada akhir 2019.
Tahun lalu, diperkirakan 850 orang tewas, menurut angka Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada hari Rabu, Amerika Serikat menetapkan ADF sebagai "organisasi teroris asing", menuduhnya terkait dengan ISIL (ISIS). Namun, para ahli PBB belum menemukan bukti adanya hubungan langsung antara kedua kelompok tersebut.
ADF memiliki reputasi sebagai yang paling berdarah dari sekitar 122 kelompok bersenjata yang aktif di empat provinsi perbatasan timur DRC, banyak di antaranya adalah peninggalan Perang Kongo tahun 1990-an.
"Di sini, di tengah hujan mereka dengan kejam membunuh saudara-saudari kita dengan pisau dan beliung," kata Paul Sakata, seorang penduduk Bulongo, kepada kantor berita Reuters.
"Kami menyesal bahwa tentara tidak menanggapi tadi malam, yang memperkuat ketakutan di kepala orang-orang di bagian negara ini, yang mulai mengharapkan perdamaian."
Bulan lalu, tersangka pejuang ADF memenggal sedikitnya delapan orang di desa Boyo, di provinsi Ituri timur laut, sementara dua lainnya ditembak mati di desa Kainama.