RIAU24.COM - KUANSING- Pemkab Kuansing melalui Dinas Pertanian terus menggalakkan para petani untuk dapat memanfaatkan lahan pertanian dengan seoptimal mungkin.

Baik untuk tanaman keras seperti Sawit maupun Karet, dan juga untuk tanaman padi, palawija maupun tanaman holtikultura lainnya. Hal ini tentu saja untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya dalam bidang pertanian.

Oleh karena itulah, Dinas  Pertanian Kuansing tidak pernah henti hentinya melakukan pembinaan, secara langsung turun ke lapangan dengan sasaran Kelompok Kelompok Tani yang tersebar di seluruh wilayah Kuantan Singingi.

Bahkan Kepala Dinas Pertanian Kuansing, Ir. Emmerson merasa kagum dan langsung memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Maju Jaya (KTMJ) Desa Kuantan Sako LTD, yang berhasil dalam bercocok tanam Cabe, dengan lahan I Hektare berhasil memproduksi sekitar I Ton 100 Kilogram.

"Ini sangat luar biasa, dan saya memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Maju Jaya Kuantan Sako LTD ini, yang telah berhasil bercocok tanam Cabe Merah," Ujarnya saat melakukan kunjungan kerja bersama Anggota DPRD Kuansing Dapil II, yang didampingi Kabid Holtikultura Rizal Joni, SP beserta Anggota Kelompok Tani Maju Jaya Kuantan Sako LTD, beberapa waktu lalu.

Ketika ditanyakan Riau24.Com, Kepada Kepala Dinas Pertanian Kuansing Ir Emmerson, Senin (22/3) Apa upaya pembinaan kedepannya yang dilakukan Distan untuk meningkatkan produksi Tanaman cabe Petani Kuansing tersebut. Menurut Emmerson, Kedepannya akan lebih mengembangkan lagi yang lebih luas untuk tanaman cabe di Kuansing.

"Kita akan meningkatkan penerapan teknologi di tingkat petani, karena kita tahu bahwa untuk saat ini sentral sentral pertanian khususnya tanaman cabe tersebut, tersebar di Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Tengah, Benai, LTD, Senttajo Raya dan Pangean," ujarnya.

Dikatakannya, para petani ini akan didampingi secara langsung oleh Petugas lapangan/ PPL, dibawah Kordinator BPP. Mereka akan selalu mendampingi dalam meningkatkan keterampilan, dan penguasaan Teknologi Petani dan Kelompok Tani khususnya cabe, dan melakukan pembinaan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani secara kontiniu.

"Petani dan Pengurus Kelompok juga kita bawa study banding ke daerah lain, serta juga melaksanakan Diklat setiap tahunnya untuk meningkatkan kompetensi Petugas dan juga Petani," tuturnya.